16 Juli 2012

Boikot yang Kulakukan

Tiba-tiba aku sadar, ternyata aku punya banyak pantangan dalam berperilaku. Bukan anti juga. Tapi mengurangi atau menghindari. ‪#boikot

Atau kalaupun belum, setidaknya punya niat untuk melakukannya. ‪#boikot

Kasarnya sih pakai kata ‪#boikot‬, agak halus dan agak gaul sih ‪pakai kata #diet‬. Diet impor, diet protein, apa aja deh, diet dompet juga boleh ;D

(1) Aku memilih tidak punya motor pribadi. Aku bisa naik sepeda, trans jogja yang lama itu, dan ya ngasih rejeki tukang ojek. ‪#boikot

(2) Aku tidak pakai Blackberry. Tuduhan kapitalisku memang mentah. Tapi aku tidak suka ide kalau harus punya merek handphone yang sama untuk bisa menghubungi seseorang. ‪#boikot

(3) Aku tidak beli T-Shirt lagi. Aku sudah punya setumpuk. Dua minggu aku gak nyuci pun masih bisa. Aku tidak punya alasan beli lagi. ‪#boikot

(4) Aku menghapus akun FB krn: FB menjual data akun untuk analisis pasar kapitalis, gak adanya tombol 'dislike', juga gaya hidup facebook. ‪#boikot

(5) Aku gak akan pernah mau ke Starbucks. 95% kopi mereka berasal dari ladang yang dieksploitasi parah. ‪Dan buruh mereka digaji rendah sekali. Seorang buruh butuh upah tiga hari kerja untuk bisa membeli segelas kopi di Starbucks. #boikot

(6) Aku tidak minum Coca Cola, atau Pepsi. Karena mereka supporter utama zionisme, gaya hidup konsumerisme, dan gak penting juga. Aku kan gak akan mati kalau gak minum mereka. Malah sebaliknya kan. ‪#boikot

(7) Aku gak makan McDonalds, KFC, PizzaHut, karena mereka pendukung zionisme, gaya hidup konsumerisme, kapitalisme raksasanya, dan gak penting juga. Sama, aku juga gak akan mati kalau gak makan itu. ‪#boikot

(8) Aku gak makan eskrim Baskin Robins dan menghindari Wall's. Sama dengan alasan sebelumnya. Enakan es dungdung atau bikin sendiri. ‪#boikot

(9) Aku mengurangi makan mie dan roti. Meski tergoda. Karena meski pabriknya di Indonesia, tapi kan kita impor semua gandumnya. ‪#boikot

(10) Aku mengindari beras impor. Meski kadang gabisa ngecek asal muasal negara si nasi yang bersangkutan. Lagipula enakan beras Rojo Lele Delangu dari Klaten dong! ‪#boikot

(11) Aku ga pake gula impor. Apa manisnya gula putih begitu? Yang ada bikin pahit nasib petani tebu. Lagipula manisan gula pasir kuning lokal. ‪Bonus senyum manis dari aku. Hahahahaha. #boikot

(12) Aku gak pake garam impor. 50% kebutuhan garam kita impor loh, dengan garis pantai seluas ini! Yang ada malah menggarami luka petani garam kita dengan garam impor. ‪#boikot

(14) Masih banyak impor-impor lain. Buah, pakan ternak, daging sapi, singkong! Amannya sih seafood lokal atau tanem singkong sendiri. Haha. ‪#boikot

(13) Aku maunya gak konsumsi Air Minum Dalam Kemasan lagi. Karena sumber mata air yg dimonopoli bikin konflik lingkungan dan sosial. ‪Tapi sekarang masih belum. Masih sibuk ngumpulin uang buat beli keramik filternya. #boikot

Sementara segitu ingetnya. Itu pantanganku buat diriku sendiri. Gak urusan kalau oranglain. Karena aku bebas milih, pun oranglain. ‪#boikot

Karena itu juga kalo ketemu aku di salah satu gerai KFC jangan kaget. Keluargaku suka sekali makan di sana meski aku satu-satunya yang gak makan. ‪#boikot

Setelah kultwit yang menyebalkan, maka mari lihat seberapa banyak yang memboikot akun twitterku. Hehe. ‪#boikot

2 komentar:

  1. Kalau teh nya gak pakai gula (impor atau pun tidak) tetep aja ga bakal manis rasanya, Nad. Meskipun dapat bonus senyummu. Haha.

    Tapi teh tanpa gula (pahit) paling manjur buat obat sakit demam, batuk, dll. Setidaknya bagi yang telah memboikot obat-obatan made in asing.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha, kamu belum tahu aja kalau saya manis. Saking manisnya bikin eneg. Hahahahaha.

      Hapus

tulis saja apa yang kau pikirkan