22 Juli 2012

Sebuah Resensi; Epileptik 1 - David B.

Tadinya aku tidak mengerti apa arti epileptik. Ternyata penyakit Epilepsi. Novel-grafis ini bercerita tentang keluarga penulisnya yang memiliki anak tertua, kakak lelaki David, yang memiliki penyakit epilepsi.

Penyakit epilepsi ini diceritakan dianggap penyakit menjijikkan sehingga dicemooh masyarakat sekitar. Selain itu, penyakit ini pun dimanfaatkan oleh banyak dokter dan ilmuwan untuk diteliti dan nantinya mereka bisa terkenal. Aku suka sekali gambar covernya. Gambar ayah, ibu, dan kakak David yang dikelilingi berbagai macam dokter dan ilmuwan yang memanfaatkan mereka.

Namun komik ini tidak melulu tentang penyakit kakak David. Isinya bahkan ada tentang perang-perang yang pernah terjadi di Prancis, maupun yang di Asia jauh sana, juga perang-perang yang pernah dilakukan oleh kakek-kakeknya. Alasan David memasukkan cerita peperangan itu sangat sederhana. Sejak dulu keluarganya berjuang dalam perang, dan bukankah kakaknya, Jean-Christopher, juga sedang berperang melawan penyakitnya sendiri?

Lagipula David kecil adalah maniak perang. Ia suka sekali pada buku-buku perang, pembunuhan, pembantaian. Maka ia pun sejak kecil sudah menggambar peperangan beserta Jendral-Jendral yang dibayangkan selalu menjaganya. Idolanya Genghis Khan. Ia pun tidak takut hantu. Ia menggambar monster-monster, bahkan roh kakeknya dianggapnya berbentuk burung. Ia juga menggambar penyakit epilepsi, penyakit kakaknya itu, dalam wujud naga totem yang melilit dan menyerang kakaknya kapan saja. David tidak takut semua itu. "Aku mungkin takut manusia, hidup, masa depan. Tapi aku tidak lagi takut hantu, penyihir, vampir, atau setan." katanya.

Aku sendiri kurang mampu memahami keliaran cara pikir David. Ia terlalu banyak menciptakan tokoh imajinasi, juga melompat-lompat dalam bercerita. Tapi anak yang banyak membaca, berpikir merdeka, lalu menggambar imajinasinya adalah anak yang sangat menarik. Tidak ada salahnya membaca buku ini.

Gudang Menghadap Jendela.
Rumah Jogja.
5 Juli 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tulis saja apa yang kau pikirkan