29 September 2011

trans-siberian railway

Trans-Siberian Railway ia a voyage to the most mysterious part of the world.

bambino

you have no right to talk about your dream if you can't focus with things in front of you!

28 September 2011

bom kriminal

aku bukan ahli kriminal,
aku hanya salah satu dari rakyat indonesia yang kebetulan belakangan banyak sekali menonton drama polisi dan kriminal. jadi sedikit tahu. dan meskipun aku bukan ahli kriminal, aku akan sedikit berkomentar.

sejak beberapa tahun yang lalu, banyak teror yang dilakukan dengan menggunakan bom.
pelakunya bisa jadi kelompok yang sama untuk semua teror bom, bisa juga bukan sama. targetnya juga bisa jadi pemerintah yang sama, bisa jadi bukan. semua masih buram, abu-abu.

namun dari semua itu, yang sama hanya satu. korbannya adalah masyarakat yang bisa dikatakan tidak tahu apa-apa. kehilangan anggota keluarga yang disayangi, hingga kehilangan masa depan yang cerah. semua itu tidak bisa dimaafkan.

aku tidak tahu apa tujuan teror yang kalian lakukan.
pemerintah juga tidak merasa dirinya salah.
media menjadi ramai sekali mendulang popularitas melebih-lebihkan berita.
masyarakat yang ada ketakutan.

dari semua ini, teror bom bertahun-tahun, apa yang kalian -wahai teroris- dapatkan? masyarakat yang ketakutan? hanya itukah? apa untungnya bagi kalian?

maka keluarlah, bangunlah, jadilah orang yang bertanggung jawab melakukan pemboman, adakan press-release, upload video di internet, katakan mau kalian apa, meminta pimpinan dibebaskan, atau tebusan, atau siapa kalian minta mundur dari jabatannya. keluarlah! apa kaliah tidak bosan, buang-buang uang banyak untuk percobaan peledakan juga peledakannya? buat apa? aku saja bosan mendengar beritanya.

semua orang juga tahu, pemerintah omong kosong, media pembohong, atau siapa lagi lah banyak. tapi bagaimana mereka -yang sebenarnya salah- tahu kalau mereka salah kalau kalian tidak mengatakannya? yang ada hanya tebak-tebakan tidak ada yang merasa dirinya salah. apa untungnya?

apa untungnya buat kalian? juga buat masyarakat, wahai teroris? ya, sampai sekarang aku memang mengatakan kalian teroris karena yang kalian lakukan selama ini hanya menakut-nakuti masyarakat. maka, jadilah pahlawan, perbaiki dunia, perbaiki indonesia, seperti yang kalian inginkan bukan?

janganlah setengah-setengah. kalau ia, apa bedanya kalian dengan musuh-musuh kalian yang juga orang setengah-setengah itu?

27 September 2011

mochtar lubis

Kehilangan kebebasan manusia adalah sesuatu yang tidak boleh terjadi dan harus dilawan di mana saja, di setiap waktu, dan di dalam masyarakat mana pun. Karena manusia oleh Tuhan Yang Mahakuasa telah dianugerahi kemuliaan kemanusiaan yang harus dibela setiap anak manusia, seaindainya perlu, dengan jiwanya sendiri.

samuel beckett

Pernah mencoba. Pernah gagal. Tak masalah. Coba lagi. Gagal lagi. Gagallah dengan lebih baik.

fariduddin attar

Berjuanglah untuk mengungkap misteri (kehidupanmu) sebelum kehidupan itu direnggutkan darimu. Jika selagi hidup kau gagal menemukan dirimu, mengenali dirimu, bagaimana kau bisa memahami rahasia keberadaanmu sesudah kau mati?

stephen king

Membacalah empat jam sehari dan menulislah empat jam sehari. Kalau kau tidak bisa meluangkan waktu untuk itu, jangan harap kau bisa menjadi penulis yang baik.

charles dickens

Menangis membuka paru-paru, membilas wajah, melatih mata, dan melunakkan tempramen; jadi menangislah!

mary higgins clark

Karakter harus memiliki irama, suara yang dikenali sehingga tidak perlu diidentifikasi setiap kali mereka berbicara. Jika aku memiliki karakter yang tidak bisa kukendalikan, itu karena dia tidak cocok menjadi tokoh dalam buku itu. Pada tahap tertentu, karakter memang mengambil alih, mereka sudah dibentuk dengan baik sehingga mereka tahu tujuan mereka dan melakukan hal-hal yang tidak kuduga. Saat itulah sebuah buku menjadi menggairahkan untuk ditulis.

pramoedya ananta toer

Ilmu pengetahuan semakin banyak melahirkan keajaiban. Dongengan leluhur sampai malu tersipu. Tak perlu lagi orang bertapa bertahun untuk dapat bicara dengan seseorang di seberang lautan. Orang Jerman telah memasang kawat laut dari Inggris sampai India! Dan kawat semacam itu membiak berjuluran ke seluruh permukaan bumi. Seluruh dunia kini dapat mengawasi tingkah-laku seseorang. Dan orang dapat mengawasi tingkah-laku seluruh dunia. (Bumi Manusia, h.316)

25 September 2011

selamat datang di blog nadia, mah, pah

selamat datang di blog nadia, pah, mah

pah, mah,
akhirnya bisa datang juga ya di blog nadia?
blog itu kumpulan tulisan di internet pah, mah.
bisa dibilang curhat sih, haha
tapi kalau nadia kebanyakan ya pikiran-pikiran yang nadia tulisin bukan cuma curhat, karena kalau ndak ditulis biasanya sering migrain gitulah kayak mama papa tahu.

mungkin papa mama belum mulai baca, tapi ya nadia itu begini ini pah, mah.
suka mikir orangnya. soalnya kalo buat nadia, kalau melakukan sesuatu ndak dipikir itu rasanya ya kok ndak ada gunanya ngelakuinnya. lagi-lagi dapet alesan kenapa sering migrain. hehe

ya begini juga nadia pah, mah.
punya banyak banget mimpi yang bisa jadi mama papa ndak setuju sama nadia. mimpi-mimpi yang bisa jadi bikin mama papa sedih sama keputusan nadia. tapi insya Allah kalau memang mimpi-mimpi itu milik nadia, nanti juga bakal kesampean kok pah, mah. kalau memang bukan punya nadia ya, Allah ngasih jalan yang lain ke nadia. nadia paham.

sekarang, silahkan mulai dibaca pah, mah.
pelan-pelan aja. takutnya bisa salah paham, malah nanti mama papa sakit. jangan terlalu terkaget-kaget juga ya. hehe

selamat dateng juga buat om-om, juga tante-tante yang mau baca tulisan nadia. nadia masih jauh dari manusia yang sempurna, masih harus banyak belajar tentang dunia, dari mama, dari papa, dari om, dari tante, juga dari dunia itu sendiri.

silahkan :D

24 September 2011

buku catatan

mas adhi, mas hilmy, melyn,
aku beliin buku catatan kecil (semacam agenda, diari), modelnya sama persis untuk kita berempat, bedanya hanya di warnanya,
tujuanku membelikan karena buku ini aku anggap berguna untuk membantu menulis mimpi-mimpi kita, rencana jalan kedepan, juga catatan selama perjalanan kita,
mau ya?

23 September 2011

identitas

yang tidak ada dari aku dibanding mas hil atau mas adhi, adalah identitas. aku tidak tahu aku orang mana. aku tidak tahu, nanti mau dikubur di mana. aku tidak tahu, bahasa apa yang akan aku ajarkan pada anak-anakku. aku percampuran, hingga tidak tahu darimana asal mulanya. oleh karena itu aku melakukan perjalanan, aku mau mencari tahu, siapa sebenarnya diriku.
---
lost-identity itu lah yang membuatku terus melakukan perjalanan melihat banyak hal yang berbeda-beda, untuk belajar aku yang mana atau aku bukan yang mana.
---
kalau mas tanya aku, sampai kapan aku mau melakukan perjalanan, aku akan menjawab, ya sampai aku menemukan jawaban atas identitasku.

22 September 2011

setengah setengah,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta ternyata membuat perencanaan baru terkait proyek monorel yang dihentikan. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono mengatakan, tiang-tiang yang sudah mangkrak selama tujuh tahun bekas proyek monorel tersebut akan dijadikan jalan layang untuk melayani 50 unit bus gandeng, dengan kapasitas masing-masing 180 orang.
“Sistem yang digunakan adalah jalan melingkar (loop line) dan tak menyebar seperti bus Transjakarta sekarang, dengan halte berada di atas.  Penumpang nantinya dapat naik dan turun pakai tangga,” katanya, sembari menunjukkan contoh simulasi penerapan jalur ini melalui Ipad-nya.
Pada jalur melingkar ini, akan terdapat 16 titik stasiun. Dari jumlah tersebut, akan ada 12 titik yang menjadi penghubung antara satu koridor dengan koridor lain, serta penghubung ke koridor stasiun kereta.
Pristono menuturkan, beberapa halte nantinya akan dibangun di Polda, SCBD, Bank Niaga, Bunderan Senayan, Gelora Bung Karno, Plaza Senayan, Palmerah, Pejompongan, Karet, Sudirman, Setiabudi Utara Aini, Kuningan Madya, GOR Sumantri, Kementrian Kesehatan, Kuningan Timur, dan Satria Mandala.
Sementara untuk tarif angkutan, Pristono memperkirakan, biaya yang akan ditawarkan untuk dapat mengakses fasilitas bus ini berkisar antara Rp 6 ribu hingga Rp 8 ribu.
“Tetapi ini belum pasti. Ada mekanisme subsidi layaknya bus Transjakarta saat ini yang nantinya bisa digunakan,” tambahnya.
Menurut Pristono, jalur yang akan dibangun tahun 2012 dan diperkirakan mampu menampung 45 ribu penumpang per harinya (pada jam sibuk) ini direncanakan akan selesai pada 2014. 2 jam 34 menit lalu.

Apapun lah terserah, mau monorail, mau double-rail, mau subway, yang penting jangan setengah-setengah.

tolong matikan tivi saya,

Liputan6.com , Manokwari: Bocah sembilan tahun di Manokwari, Papua Barat diajukan ke pengadilan karena membunuh seorang teman bermainnya. Meski masih berstatus pelajar, beberapa bulan terakhir bocah yang jadi terdakwa itu tidak bersekolah karena harus menjalani proses hukum.
Domi didakwa membunuh Abraham Ayomi pada 25 Juli silam dengan menusuk leher temannya menggunakan pisau. Sebelumnya, mereka berkelahi usai memperebutkan sebuah kelapa. Kepada penyidik, Domi menyatakan ide membunuh itu didorong kekerasan yang sering ia tonton di televisi.(JUM) 8 jam yang lalu.
tuh kan, matikan saja tivi kamu kalau kamu masih mau menjaga kemanusiaan. ganti dengan tivi kabel, juga internet.

21 September 2011

kameraku


kameraku,
Panasonic DMC-F3 adalah kamera saku biasa, yang mudah dibawa kemana-mana, dan ya memang biasa saja kelihatannya.

tapi buatku, dari kamera inilah lahir gambar-gambar yang buatku luar biasa, yang buatku, gambar-gambar yang bisa mengalahkan gambar-gambar yang ditangkap oleh kamera yang lebih besar, lebih mumpuni, lebih hebat, dan juga lebih mahal. jadi bagiku, kamera ini luar biasa.

di LCDnya terdapat dua noda masing-masing berdiameter 1cm, nodanya hitam, dan LCDnya rusak di bagian itu. rusak karena terkena air laut. sehingga ketika aku mengambil gambar, aku sama sekali tidak bisa melihat gambar yang aku ambil di bagian itu. aku hanya mengira-ngira, bagaimana hasilnya. luar biasa menyenangkan bukan?

untuk fotografi, kualitas gambar yang didapatkan memang bisa jadi dipengaruhi kamera apa yang dipegang, tapi aku yakin, karakter maupun kekuatan sebuah gambar hanya bisa dipengaruhi oleh siapa orang yang ada dibelakang kamera. aku menyebutnya sebagai man behind the gun. ketepatan menembak lebih dipengaruhi oleh skill yang dimiliki oleh penembak, daripada jenis senjatanya. begitu juga fotografi.

langkah pertama

bagiku, menulis itu langkah pertama menjadi hebat.
karena untuk menulis diperlukan membaca banyak hal dan kemudian memikirkannya.
setelah menulis banyak yang bisa dilakukan, bisa terus menulis profesional dan terus berkarya, atau juga selanjutnya membaktikan diri pada masyarakat dengan melakukan langkah nyata.

20 September 2011

sudut pandang

belakangan aku mulai berpikir,
sebagian besar gambar yang aku ambil melalui kameraku semakin lama semakin sama saja semuanya. beberapa berkarakter, beberapa bagus dan fokus, beberapa sangat seimbang dari segi estetika. tapi begitu
terus, entah bagus entah tidak, begitu terus sudutku melihat sesuatu melalui kameraku.

semakin lama aku semakin bosan.

kalau aku lihat gambar yang diambil beberapa teman-temanku, gambar-gambar mereka segar, berbeda, entah pakai kamera model apa. bahkan seperti semua orang tahu, kadang untuk satu objek model, kita bisa mendapatkan banyak sekali sudut pandang dalam menangkap gambar itu. tapi aku tetap tidak tahu, bagaimana caranya mereka bisa mendapatkan gambar yang segar seperti itu.

ternyata seseorang yang menangkap gambar dari kameranya sama dengan seseorang yang melihat dunia dari matanya.

kalau aku berjalan di sebuah lorong dan memotret salah satu sudut, bagiku sudut itu lah yang paling penting dari lorong yang aku lewati. cara aku memotretnya, memandikannya dengan cahaya, menyembunyikannya dalam bayangan, semuanya tergantung cara pandangku pada lorong itu. tapi buat orang lain, bisa jadi yang terpenting permukaan batu bata di dinding lorong, bisa jadi tumpukan lusuh kain, atau apapun.

kebosananku melihat hasil gambarku sendiri mungkin lebih kepada kebosananku dengan cara pikirku yang seperti ini terus menerus. lalu, bagaimana caranya agar ingat untuk terus melihat dari sudut yang berbeda?

18 September 2011

mimpi masku,

mimpi memang aneh sekali masku,

ia datang meneduhi,
tapi jauh sekali,
di awan-awan putih di atas sana,
tinggi jauh,
lebih tinggi dari lambaian tanganmu saat perpisahan itu.

ketika kau naik kesana,
awan-awan putih indah itu tidak terasa juga teraba tanganmu masku.
ini kah mimpi?
inikah kenyataan?
inikah awan putih yang jauh itu?
begitu kau bertanya.

ketika kau masku sudah turun ke bumi,
maka mimpi itu terasa bukan apa-apa,
kau sudah meraih mimpimu,
kau sudah melihat awanmu di atas sana.


bukan tidak mungkin
awan-awan putih yang lain yang lebih jauh lebih tinggi lagi akan kau rasakan rabakan lagi.
bukan tidak mungkin
mimpi-mimpi yang lebih hebat lebih besar akan kau raih lagi.

mari masku, kita bermimpi lagi.

16 September 2011

anak muda indonesia dan indonesianya

negara ini punya banyak sekali masalah, terlalu banyak masalah yang harus diselesaikan. adanya masalah itu normal.

yang tidak normal adalah tidak adanya orang yang berpikir jernih yang mau menyelesaikan masalah itu pada intinya. orang-orang kebanyakan mementingkan diri dan kelompoknya sendiri dalam penyelesaian masalah-masalah. tidak terbuka pada pilihan jawaban yang benar dan tidak memihak.

hal itu lah yang membuat negara ini diambang kehancuran.

aku yakin, semua anak muda indonesia bermimpi menyelamatkan negara ini dari kehancuran. sekecil apapun mimpi itu, ia ada di dalam hati tiap-tiap anak muda indonesia. pada awalnya bermula dari pemikiran ada yang salah dari negara ini, kemiskinan yang tidak pernah diselesaikan, penanggulangan banjir yang menunggu banjir besar, pengemis di jalanan yang seharusnya dilindungi negara. ada yang salah dari negara ini.

lalu anak-anak muda mencoba membaca keadaan, menonton tivi, membaca koran, ikut diskusi di warung-warung kopi bersama orang-orang yang lebih tua, dan lain-lain. itu semua untuk membantu memahami, bagian mana yang menyebabkan kesalahan beruntun itu, dan mencoba menyelesaikannya.

anak-anak muda indonesia, dengan pikirannya yang masih sederhana dan tulus, dapat dengan sedikit berpikir tahu bagaimana seharusnya pemerintah bersikap dalam menyelesaikan masalah. namun mereka heran, kenapa tidak ada yang berpikir seperti itu? kenapa tidak ada pemerintah yang menjawab masalah?

mereka marah, solusi yang anak muda yang belum lulus sekolah pun tahu, kenapa tidak dilakukan pemerintah yang isinya doktor dan professor? apa yang ada di dalam pikiran mereka?

kemarahan itu berlangsung terus menerus, hingga anak-anak muda hanya memiliki dua pilihan; yang pertama, terus memikirkan kejahatan negara ini hingga terbakar amarah dan menjadi gila, atau yang kedua, tidak lagi memikirkan carut-marut negara ini lagi dan mulai menyelamatkannya dengan cara anak muda itu sendiri.

akhirnya ya seperti ini, anak-anak muda indonesia yang peduli pada bangsa ini berbakti pada negara dengan menjadi penulis yang merdeka, menjadi enterpreneur yang mandiri, bekerja dengan baik sesuai bidangnya, banyak lagi yang bisa dilakukan anak muda indonesia agar tidak gila.

14 September 2011

indonesia yang melelahkan part#3

yang aku mimpikan hanya sederhana:
tidak ada rakyat yang kelaparan
tidak ada anak yang tidak bisa sekolah
semua orang berhak berbicara dan mengemukakan pendapat
juga pemerintah yang jujur dan tulus melayani

salahkah aku bermimpi seperti itu?

mahatma gandhi

bumi bisa memenuhi semua kebutuhan umat manusia,
kecuali keserahakannya.

aku sangat kasihan dengan pemain timnas sepakbola indonesia

ketika tidak ada yang bisa diharapkan untuk menyatukan rakyat indonesia dalam satu pikiran, timnas sepakbola indonesia lah yang bisa melakukannya.

ketika tidak ada yang bisa dilakukan lagi untuk mendulang dukungan rakyat indonesia, maka berbondong-bondonglah orang-orang yang haus kekuasaan untuk membela, memuji, dan menjilat timnas sepakbola indonesia, hanya untuk mendapatkan simpati dan empati seluruh rakyat indonesia.

ketika rakyat indonesia tidak punya lagi alasan untuk mencintai indonesia, timnas sepakbola indonesia menjadi satu-satunya alasan untuk tidak segera meninggalkan negara ini.

ketika timnas indonesia sedang tidak dalam kondisi baik, ia menjadi bahan hujatan seluruh media massa. dipersalahkan. juga dimaki.

ketika pemerintah sudah suntuk dengan masyarakat yang terlalu ingin tahu salah satu kesalahannya, timnas sepakbola lah penyelamat pemerintah sebagai pengalih issue.

siapa yang munafik? siapa yang jahat?

saran terakhirku untuk pemain timnas sepakbola yang aku sayang dengan sepenuh hati adalah: matikan tv kalian.

12 September 2011

jahatkah manusia?

butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan, namun hanya butuh satu detik untuk menghancurkan kepercayaan itu.

apakah itu artinya berarti manusia lebih menghargai pengkhianatan daripada kebaikan yang diberikan oleh orang lain? pengkhianatan bernilai sangat kuat sehingga bila dilakukan pada seseorang, hal itu akan sangat berbekas pada orang itu meskipun hanya baru dilakukan satu kali. namun sangat jarang kebaikan menjadi sangat berbekas pada orang itu bila hanya dilakukan satu kali.

lantas, jahatkah manusia sebenarnya kalau begitu?

banyak orang hebat di dunia ini

banyak orang hebat di dunia ini.
banyak orang yang berpikir lebih tajam dariku.
banyak orang yang lulus lebih dulu dariku.
banyak orang yang memiliki nilai mata kuliah lebih bagus dariku.
banyak orang yang berjalan lebih jauh dariku.
banyak orang yang menulis lebih banyak dariku.
banyak orang yang membaca lebih banyak buku.
banyak orang yang blognya lebih terkenal dariku.

kalau aku berpikir negatif, aku akan iri bukan main dengan mereka. aku akan merasa diriku tidak ada apa-apanya. dan gemetar ketakutan karena kehilangan kepercayaan pada diriku sendiri. aku pun akhirnya sembunyi di pojok kamar dan menghilang dari peredaran bumi.

tapi bisa juga dengan gemetaran itu aku mengembalikan diriku pada tempatnya. bahwa diriku, dan diri orang lain pula, tiap individu, memang dilahirkan berbeda dan spesial. masing-masing memiliki keunikan yang luar biasa. begitu pula dalam prosesnya, tiap orang memilih jalannya masing-masing, dengan tujuan yang berbeda, prioritas yang berbeda, cara yang berbeda pula dalam pelaksanaannya.

pada akhirnya, dalam tiap iri pada orang lain, aku memaksa diriku untuk berpikir, sikap apakah yang aku pilih. yang pertama menjadi negatif, atau yang kedua mengembalikan diriku pada tempatnya.

egois

Beberapa kali aku merasa aku sudah ketinggalan kuliah terlalu lama dibanding teman-temanku yang lain. Alasanku lagi-lagi karena aku memanfaatkan waktuku untuk melihat dunia yang baru yang belum pernah aku lihat sebelumnya yang selagi muda dan punya kesempatan aku lakukan.

Beberapa kali yang lain, disaat aku ingin fokus kuliah, teman-temanku pergi bertualang ke tempat-tempat baru. Tapi kalau aku tidak menyelesaikan kegiatan akademikku sekarang, aku tidak akan bisa menyelesaikan target-target hidupku selanjutnya.

Beberapa kali yang lain saat aku berusaha tidak terlalu banyak bicara dengan menulis dan melakukan tindakan nyata pada masyarakat, temanku menjadi pemenang berbagai macam lomba menulis, membuatku merasa tidak melakukan apa-apa, atau setidaknya aku anggap dan orang lain anggap begitu.

Aku begitu mudah terpengaruh menjadi iri pada orang lain. Yang padahal bagiku, iri itu menyakitkan sekali.

Setelah merasa seperti itu, aku berusaha keras untuk mengembalikan diriku pada tempatnya dengan percaya bahwa tiap individu memang berbeda dan aku memiliki prioritas sendiri dalam hidupku. Apa yang penting bagi diriku mungkin terlihat tidak penting bagi orang lain. Apa yang penting bagi orang lain mungkin tidak terasa penting bagiku.

Keyakinan bahwa aku berbeda dan memiliki jalan hidup sendiri, meskipun aku tahu aku sangat egois dengan berpikir seperti itu, tapi pikiran seperti itu menyelamatkanku dari keterpurukan iri pada oranglain.

Aku punya sesuatu yang orang lain tidak punya.
Aku punya mimpi yang berbeda dengan orang-orang lain di sekitarku.
Aku melakukan sesuatu dengan cara yang bebeda dengan yang dilakukan orang lain.
Aku berbeda.

Aku tahu aku egois dengan berpikir seperti itu. Tapi itulah yang menyelamatkan hidupku agar tetap dalam jalur menuju tujuanku dengan tidak mudah terpengaruh pada jalan hidup orang lain.

laut dan suku laut

laut itu misterius.
ia tidak bisa ditaklukkan dengan mudah.
justru manusia yang harus memahami laut dan paham apa maunya jika ingin memanfaatkannya untuk kepentingan manusia.

misalnya sebagai jalur transportasi. kapal berlayar tidak bisa dijadwalkan. sebesar apapun kapalnya, ia harus menunggu pasang surut untuk berlayar maupun berlabuh, karena jika tidak, kapal akan tersangkut dan tidak bisa bergerak.

banyak suku-suku laut yang hidup di indonesia sejak dulu meskipun sekarang sudah hampir sebagian besar hilang karena globalisasi. tapi jejaknya beberapa masih bisa ditelusuri. orang-orang laut hidup dengan cara yang berbeda dengan orang-orang darat. filosofi mereka mengenai laut dan hubungan manusia dengan laut serta tanggung jawab mereka pada Tuhannya sangat unik dan berbeda.

orang-orang laut misterius, begitu pula laut.

mimpi kepada belitung

aku dan teman-temanku sudah menghabiskan dua bulan di pulau belitung. setelah selesai, aku dan teman-temanku punya mimpi masing-masing mengenai pulau ini.

ada temanku yang ingin kembali lagi ke belitung untuk menghadiri event 'sail belitung', event itu adalah pertunjukan kesenian besar yang ditunjukkan pada tamu-tamu negara seperti presiden dan mentri-mentrinya, juga duta-duta besar, dan bule-bule yang berlayar dan berlabuh sementara di belitung.

ada temanku yang ingin kembali lagi untuk mengeksplore tempat-tempat yang kemarin tidak sempat kami datangi.

ada temanku yang ingin membangun rumah makan dan perternakan ayam sendiri untuk mensuplai rumah makannya itu.

sedangkan aku, akan membangun lokasi peluncuran roket antariksa indonesia di sana, karena langitnya cerah dan bersih, sehingga pengamatan bintang maupun peluncuran roket tidak akan terganggu masalah cuaca.

dari mimpi yang paling mudah hingga yang paling susah, dari mimpi yang dapat dikerjakan sebulan dua bulan kedepan hingga puluhan tahun mendatang, kami bermimpi.

semoga mimpi kami terwujud.

pilihan dan keluarga

aku menjadi orang yang seperti ini karena pilihan-pilihan hidupku.

keluargaku yang sederhana memberi kasih sayang mereka yang indah untukku. selama aku jujur kepada orang tuaku mengenai pilihan-pilihanku dan bekerja keras menjalani hidupku, mereka menerimaku apa adanya, berhasil atau gagalnya aku.

orangtuaku tidak pernah mendidikku menjadi orang yang seperti ini. aku yang terlalu mandiri, bahkan terkesan individual, merupakan pilihanku sendiri. bukan salah orang tuaku ketika aku terlalu mandiri, bahkan aku lebih sering dimarahi ayahku karena sifatku itu.

aku tidak dididik untuk membaca buku oleh orang tuaku, aku terlalu sering membaca buku sehingga aku tidak pernah punya uang untuk membeli celengan maupun mengisinya. bukan salah orangtuaku ketika buku-buku yang aku baca membuatku terlalu banyak pikiran dan terkena migrain.

orangtuaku mendidikku untuk hidup berkumpul bersama keluarga, dan hidup bersama keluarga besar, bersilaturrahmi dengan keluarga-keluarga jauh. namun yang kulakukan adalah aku hidup sendiri dan berteman baik dengan kesepian. bahkan terkadang merasa kesepian ditengah-tengah keramaian teman-temanku.

aku memilih untuk memiliki mimpi yang besar dan jauh dari rumah. orang tuaku yang sederhana menolak mimpiku itu. terlalu besar, dan terlalu jauh. namun yang kulakukan adalah dengan perlahan tapi pasti memberikan pemahaman bahwa aku serius dengan mimpiku.

aku yang seperti ini tumbuh dalam keluargaku yang sederhana. sifatku bisa jadi berbeda dengan sifat general keluargaku. namun aku berterima kasih banyak atas kasih sayang yang tidak ada habisnya yang diberikan keluargaku, terutama orang tuaku yang aku cinta di belahan dunia manapun aku berada.

ketergantungan

aku tidak suka orang yang terlalu bergantung pada orang lain.

meminta bantuan itu bukan tidak boleh, tapi meminta bantuan orang lain bagiku adalah hal terakhir yang akan aku lakukan setelah berusaha dengan kekuatanku sendiri meskipun gagal.

aku tidak suka orang yang terlalu bergantung pada orang lain, termasuk pada diriku sendiri ketika aku terjebak dalam ketergantungan. kualitas pekerjaanku menjadi tergantung pada baik atau tidaknya pekerjaan orang lain. aku tidak bisa selamanya menggantungkan hidupku pada orang lain. aku tahu banyak orang baik di dunia ini, tapi tidak banyak orang yang bisa aku andalkan. jadi bagiku yang paling bisa aku andalkan di dunia ini selain Tuhanku adalah diriku sendiri.

jika lebih didalami, terdapat sifat dualisme dalam sikapku ini. sisi pertama, aku orang yang mandiri dalam melakukan banyak hal. banyak hal terjadi dalam hidupku dan banyak pilihan yang aku ambil karenanya termasuk pilihan untuk hanya mengandalkan diriku sendiri. sisi sebaliknya, aku terlalu individualis dalam melakukan banyak hal, aku tidak dengan mudah melakukan kerjasama dengan orang lain, juga tidak bisa mempercayakan hidupku pada orang lain.

sikapku yang berlebihan itu sedikit banyak membuatku mengklasifikasikan kerjasama sebagai ketergantungan. sehingga beberapa pekerjaan yang dianggap orang lain sebagai tugas bersama aku anggap sebagai tugas saling ketergantungan dan aku memilih untuk mengerjakannya sendiri.

inilah yang masih belum aku pahami dan seharusnya aku pelajari lebih dalam lagi.

08 September 2011

Kompetisi Menulis "Menjadi Indonesia"

Persyaratan peserta: Mahasiswa Indonesia (dalam maupun luar negeri) yang sedang mengikuti program Diploma atau Strata satu (S1).

Batas akhir pengiriman naskah: Senin, 10 Oktober 2011, pukul 24.00 WIB.
Penyelenggara: Tempo Institute dan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (Perhimpunan INTI)
Website: http://kem.ami.or.id
==============================================

Punya gagasan praktis, terapan, dan membumi untuk membangun Indonesia? Tulis gagasanmu dalam sebuah tulisan esai. Tak perlu muluk bermimpi. Mari perbuat apa yang bisa kita buat demi menyingkirkan korupsi, kemiskinan, kurang pendidikan, sengkarut penegakan keadilan, tergerusnya semangat bhinneka, dll. Jangan mau larut dalam problem yang berkelindan begitu pekat. Nyalakan lilin, jangan hanya
merutuki kegelapan.

Memasuki tahun ketiga Kompetisi Esai Menjadi Indonesia, kami menantang Anda, anak muda Indonesia. Mari bangun optimisme hidup berbangsa. Lontarkan gagasanmu.

==============================================

Panduan Kompetisi Esai Mahasiswa – 2011

A. Umum
Naskah yang dilombakan merupakan karya perorangan peserta, ditulis menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta belum pernah dipublikasikan di mana pun. Peserta boleh mengirim lebih dari satu judul naskah, tetapi hanya dapat memenangi satu judul saja. Hanya naskah yang memenuhi ketentuan-ketentuan dalam panduan ini yang akan dinilai oleh Dewan Juri. Hak publikasi naskah menjadi milik Panitia.
Batas akhir pengiriman naskah: Senin, 10 Oktober 2011, pukul 24.00 WIB.
Pengumuman pemenang: Jumat, 28 Oktober 2011.

B. Tema Kompetisi
Kita dengan mudah terpuruk dihantam kabar buruk yang terus menyungai.
Masalah korupsi, kemiskinan, kurang pendidikan, sengkarut penegakan keadilan, tergerusnya semangat bhinneka, dll. Kita kemudian terjerumus untuk larut dalam problem yang berkelindan begitu pekat.
Mari nyalakan lilin, jangan hanya merutuki kegelapan. Ini Indonesia kita, mari bersama merawat dan membuatnya menjadi Indonesia yang sebenarnya. Indonesia yang bersih dan menjadi tempat bagi Bhinneka Tunggal Ika. Untuk Indonesia yang lebih baik.

Kompetisi Esai Mahasisawa 2011 mengajak seluruh mahasiswa Indonesia untuk jangan muluk bermimpi, dan menantang seluruh anak muda Indonesia, dari Sabang hingga Merauke untuk mengirimkan gagasan praktis, terapan, dan membumi untuk membangun Indonesia. Bangun gagasan dalam sebuah tulisan esai.

C. Peserta
Yang diperbolehkan mengikuti kompetisi esai ini adalah mahasiswa diploma dan
strata-1. Peserta wajib menyertakan pindaian (scan) kartu tanda mahasiswa (KTM) yang masih
berlaku, dimuat di Lembar Biodata naskah yang dikirimkan.

D. Penulisan Esai
Esai adalah karya yang bersudut pandang personal subyektif si penulis, bukan paper ilmiah yang penuh dengan catatan kaki dan taburan kutipan teori. Esai berisi pemikiran yang dipadu dengan pengalaman, observasi lapangan, anekdot, dan pergulatan batin si penulis tentang subyek yang ditulisnya. Jenis tulisan
ini sangatlah pas untuk menggambarkan sebuah gagasan seseorang.

Indonesia akan sangat membutuhkan banyak pemimpin dan pemikir muda masa depan yang mempunyai gagasan orisinil untuk kemajuan negeri ini. Dan seorang pemimpin harus mampu menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan.

Judul bebas
Format tulisan adalah esai, ditulis menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Lihat artikel panduan penulisan esai di web ini. Naskah ditulis menggunakan MS Word, disimpan menjadi file *.doc atau *.docx.
Bukan dalam bentuk Adobe PDF. Cara Penamaan file: "Nama depan penulis-Judul Esai", contoh: Nemangkawi-Industri Budaya dan Pencitraan Indonesia.doc

Format dokumen naskah:
Ukuran kertas : A4
Margin atas : 2 cm
Margin bawah : 2,5 cm
Margin kiri : 3 cm
Margin kanan : 2 cm
Huruf : Times New Roman; ukuran 12 poin; rata kiri-kanan (justify); spasi 1,1

Urutan halaman naskah (Lembar Judul, Naskah Esai, dan Lembar Biodata) adalah sebagai berikut:
Lembar Judul, 1 (satu) halaman, memuat:
Judul Esai Posisi tulisan : Beberapa spasi di bawah Subtema, Huruf (Font) : Times New Roman, 16 poin, Bold, Align Center
Ringkasan Esai, satu hingga tiga paragraf rangkuman tulisan, memaparkan persoalan yang dibahas penulis dan gagasan yang ditawarkannya.
Posisi tulisan :
Beberapa spasi di bawah Judul Esai, Huruf (Font) : Times New Roman; 12 poin;
Regular; Spasi 1,1; Justify. Lihat contoh (Lampiran 1: Lembar Judul).
Naskah Esai, maksimal 5 halaman.
Jumlah halaman sudah termasuk (jika ada): gambar penjelas dan catatan kaki, catatan akhir (end note), atau daftar pustaka.
Lembar Biodata, 1 (satu) halaman, memuat:
Judul Naskah Esai
Nama Penulis/Peserta
Tempat & Tanggal Lahir
Nama Perguruan Tinggi
Nama Fakultas, Jurusan
Domisili (Alamat Surat)
Alamat Email
Telepon, Ponsel
Pindaian (scan) kartu tanda mahasiswa (KTM) yang masih berlaku. Lihat contoh
Lampiran 2: Lembar Biodata.
Simpan naskah dalam format: MS.Word (file*.doc atau *.docx)

E. Pengiriman Karya (Naskah)
Naskah disimpan dalam format MS Word 97–2004 (file *.doc atau *.docx). Naskah dikirim sebagai lampiran (attachment), pendaftaran dan pengiriman naskah dilakukan melalui halaman Pendaftaran dalam web ini. Daftar naskah yang telah dipampang akan dipampang di halaman Naskah Tahun 2011 dalam web ini.
Batas akhir pengiriman naskah: Senin, 10 Oktober 2011, pukul 24.00 WIB.

F. Seleksi Naskah dan Penjurian
Tahap penilaian terdiri dari:
Seleksi naskah oleh Panitia; Naskah yang tidak lolos seleksi karena kesalahan administratif bisa dikirim ulang sebelum tenggat, 10 Oktober 2011.
Penjurian oleh Dewan Juri.

Aspek yang dinilai (bobot penjurian):
No. ASPEK PENILAIAN URAIAN BOBOT
1. Gagasan: Orisinal, Kreatif, Aktual Orisinal: gagasan baru, belum pernah dipublikasikan sebelumnyaKreatif: gagasan menunjukkan pemahaman baru penulis atas persoalan yang dibahasAktual: gagasan sesuai kekinian (ada fakta dan data) 35%
2. Kesesuaian dengan Tema/Subtema Esai selaras dengan dan tidak menyalahi tema atau subtema kompetisi yang ditentukan. 10%
3. Tuturan/Penulisan Esai ditulis dengan gaya bahasa yang komunikatif, relatif mudah dipahami. Cara bertuturnya menunjukkan pemahaman penulis yang mendalam terhadap pokok bahasan. 20%
4. Argumentasi Alur berpikir penulisnya tertib dan jelas (mudah dirunut). 35%
Keputusan Dewan Juri adalah mutlak, tidak dapat diganggu-gugat.

G. Pemenang dan Hadiah
Pengumuman pemenang: Jumat, 28 Oktober 2011, dimuat di:
a. Website Aliansi Menjadi Indonesia (http://www.ami.or.id/) dan Website KEM 2011 (http://www.kem.web.id/)
b. Website tempo Institute (http://www.tempo-institute.org/)

Hadiah:
a. Juara I : Laptop + Rp 6.000.000
b. Juara II : Laptop + Rp 4.000.000
c. Juara III : Laptop + Rp 2.000.000

Lampiran 1: Lembar Judul
Lampiran 2: Lembar Biodata

06 September 2011

aku dan pantai

aku benci pantai.

pantai membuat kulitku terbakar dan hitam untuk beberapa minggu kedepan.
aku memakai hijab dan hijabku berkibar-kibar membuatku tidak nyaman.
aku menjaga pakaianku agar tidak banyak masuk ke air pantai dan menjadikannya sulit untuk dibersihkan karena pasir masuk ke sela-sela lipatan.
aku membenci pantai karena aku tidak tahu bagaimana harus bersikap menghadapinya.

tapi semua itu perlahan berubah ketika selama dua bulan aku hidup di belitung.
buatku, pantai terindah di belitung bukan tanjung tinggi maupun tanjung kelayang yang sudah terkenal itu. namun pantai-pantai sepi tidak terkenal yang hanya dapat diakses dengan jalan kaki dan menembus semak belukar.

pantai yang tidak ada seorangpun di sepanjang pinggir pantai kecuali diri.
pantai yang kalaupun aku tertidur di alam bebas, aku tidak akan merasa risih karena ada laki-laki atau siapapun. pantai yang tidak bernama. seolah pantai milik pribadi sepanjang dua kilometer.

mulai saat itu, aku jatuh cinta pada pantai.

membagi adalah proses belajar

sama seperti mengajar,
kau bukan genius dalam bidang yang kau ajar,
kau hanya ingin berbagi pengetahuan, sekadar membagi, dan mempelajari kembali bahan yang kau ajarkan.
mengajar pun proses belajar.

begitu pula memberikan training motivasi,
juga berdakwah.

apalagi menulis.

ditinggal pergi

selama ini aku yang sering pergi jauh ke tempat yang baru dengan meninggalkan keluarga dan sahabat, tapi sekarang sahabat-sahabatku pergi menaklukkan dunianya. memang berat merasa kehilangan mereka, tapi inilah saatnya mereka terbang. selamat terbang! taklukkanlah dunia! jangan kembali sebelum selesai.