21 Mei 2011

sikapku menghadapi kelulusan SMA

malam sebelum pengumuman aku tidak bisa tidur.
pagi sebelum pengumuman aku tidak bisa sarapan.
aku bukan ragu akan hasil pekerjaanku dalam menyelesaikan soal-soal ujian.
aku bukan yakin dan sombong pula dengan kemampuanku.
aku hanya tidak tahu apa hasil pengumumannya.
aku takut menghadapi pengumuman.
manusia memang takut pada banyak hal yang tidak diketahuinya.
tapi sesekali manusia memang lebih baik tidak tahu semua hal.

setelah keluar pengumuman.
aku lega.
bukan lega karena lulus, bukan pula lega karena tidak lulus.
lega karena aku sudah tahu hal yang benar-benar ingin aku tahu.
ia aku lulus, tapi aku biasa saja dengan kelulusanku.
apakah aku terlalu percaya diri dengan kemampuanku mengerjakan soal?
tidak.

setelah keluar pengumuman aku lulus.
aku hanya beberapa detik bahagia.
karena tidak akan terbebani omongan buruk orang lain apabila tidak lulus.
ternyata bukan tidak-lulusnya yang membuatku takut.
ternyata bukan kewajiban harus mengulang satu tahun lagi di SMA.
ternyata bukan karena menyia-nyiakan satu tahun hidupku.
tapi omongan orang lain.
aku begitu tidak bebas karena pemikiran dan omongan orang lain.
aku sebegitu parahnya terpengaruh omongan orang lain.

aku langsung pulang ke rumah.
naik bis umum dan aku lihat hanya aku sendirian anak sekolah yang sudah pulang sepagi itu.
yang lainnya masih merayakan kelulusan bersama teman-teman.
yang lain masih sibuk mencoret-coret kemeja sekolah mereka.
yang lain lagi pawai sepanjang jalan dengan kendaraan mereka.
aku tidak.

apakah aku asosial - anti sosial?
apakah aku angkuh setengah mati dan menganggap diri benar dengan merendahkan tindakan pelajar-pelajar lain?
apakah aku sok-dewasa disini?
apakah aku sangat membosankan sekali sehingga bersenang-senang saja tidak mampu?
apakah aku manusia berusia muda tapi pikiranku sudah seperti ibu-ibu paruh baya?
apakah aku kehilangan masa mudaku untuk bersenang-senang?

aku pulang.
sampai di rumah aku ditanya ibuku kenapa aku tidak mencoret baju.
aku jawab sekerdarnya, karena meskipun aku menjawab pertanyaan ibuku dengan pertanyaan-pertanyaanku diatas, bisa jadi ibuku menganggapku gila.
aku masuk kamar.
mengganti baju seragamku dengan baju rumah.
lalu baca buku.

sudah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tulis saja apa yang kau pikirkan