12 September 2011

pilihan dan keluarga

aku menjadi orang yang seperti ini karena pilihan-pilihan hidupku.

keluargaku yang sederhana memberi kasih sayang mereka yang indah untukku. selama aku jujur kepada orang tuaku mengenai pilihan-pilihanku dan bekerja keras menjalani hidupku, mereka menerimaku apa adanya, berhasil atau gagalnya aku.

orangtuaku tidak pernah mendidikku menjadi orang yang seperti ini. aku yang terlalu mandiri, bahkan terkesan individual, merupakan pilihanku sendiri. bukan salah orang tuaku ketika aku terlalu mandiri, bahkan aku lebih sering dimarahi ayahku karena sifatku itu.

aku tidak dididik untuk membaca buku oleh orang tuaku, aku terlalu sering membaca buku sehingga aku tidak pernah punya uang untuk membeli celengan maupun mengisinya. bukan salah orangtuaku ketika buku-buku yang aku baca membuatku terlalu banyak pikiran dan terkena migrain.

orangtuaku mendidikku untuk hidup berkumpul bersama keluarga, dan hidup bersama keluarga besar, bersilaturrahmi dengan keluarga-keluarga jauh. namun yang kulakukan adalah aku hidup sendiri dan berteman baik dengan kesepian. bahkan terkadang merasa kesepian ditengah-tengah keramaian teman-temanku.

aku memilih untuk memiliki mimpi yang besar dan jauh dari rumah. orang tuaku yang sederhana menolak mimpiku itu. terlalu besar, dan terlalu jauh. namun yang kulakukan adalah dengan perlahan tapi pasti memberikan pemahaman bahwa aku serius dengan mimpiku.

aku yang seperti ini tumbuh dalam keluargaku yang sederhana. sifatku bisa jadi berbeda dengan sifat general keluargaku. namun aku berterima kasih banyak atas kasih sayang yang tidak ada habisnya yang diberikan keluargaku, terutama orang tuaku yang aku cinta di belahan dunia manapun aku berada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tulis saja apa yang kau pikirkan