06 September 2011

aku dan pantai

aku benci pantai.

pantai membuat kulitku terbakar dan hitam untuk beberapa minggu kedepan.
aku memakai hijab dan hijabku berkibar-kibar membuatku tidak nyaman.
aku menjaga pakaianku agar tidak banyak masuk ke air pantai dan menjadikannya sulit untuk dibersihkan karena pasir masuk ke sela-sela lipatan.
aku membenci pantai karena aku tidak tahu bagaimana harus bersikap menghadapinya.

tapi semua itu perlahan berubah ketika selama dua bulan aku hidup di belitung.
buatku, pantai terindah di belitung bukan tanjung tinggi maupun tanjung kelayang yang sudah terkenal itu. namun pantai-pantai sepi tidak terkenal yang hanya dapat diakses dengan jalan kaki dan menembus semak belukar.

pantai yang tidak ada seorangpun di sepanjang pinggir pantai kecuali diri.
pantai yang kalaupun aku tertidur di alam bebas, aku tidak akan merasa risih karena ada laki-laki atau siapapun. pantai yang tidak bernama. seolah pantai milik pribadi sepanjang dua kilometer.

mulai saat itu, aku jatuh cinta pada pantai.

2 komentar:

  1. kalau aku pertama kali jatuh cinta pada lhoknga! tapi lhoknga semasa recovery dari tsunami bikin aku semakin jatuh cinta lagi. =D

    BalasHapus

tulis saja apa yang kau pikirkan