16 Januari 2013

BO.SAN

Aku sudah bosan berada di Jogja selama dua minggu tanpa kemana-mana. Barangkali akan tetap di Jogja selama dua minggu ke depan lagi.

Aku sudah bosan membaca buku dan menulis. Toh meski aku membaca banyak buku tahun lalu, aku masih tidak tahu kenapa aku diciptakan Tuhanku. Aku sudah bosan menulis. Karena meski aku menulis dengan begitu cepat dan banyak, masih ada begitu banyak ide yang tidak tertuliskan. Maka aku bosan.

Aku sudah bosan menangis sendirian. Aku sudah bosan sendirian meraung-raung tanpa siapapun di sampingku ketika aku menangis. Aku ingin menangis di pelukan seseorang. Namun kebanyakan laki-laki memberikan lebih banyak dari pada sekedar pelukan. Sudah dapat diduga. Maka aku bosan.

Aku bosan tidur sendirian. Bosan sampai aku tidak bisa tidur karena aku kesepian. Dan bosan karena terbangun karena perasaan ditinggalkan yang begitu parah. Maka aku selalu minum antimo kalau aku tidur sendirian. Maka aku sering menginap di perpus daripada di rumah.

Aku bosan pada hidupku. Meski semua orang bilang bahwa aku menjalani hidup yang sangat seru.

3 komentar:

  1. ini berat sekali, Ned. soal bosan bisa jadi persoalan rumit. barangkali harus berubah angin.

    BalasHapus
  2. Bosan memang sangat berbahaya. Terutama bosan hidup.

    BalasHapus
  3. kalau ini curhatan emang kenapa gitu?
    memangnya mana yang kecanduan mana yang bosan?

    BalasHapus

tulis saja apa yang kau pikirkan