sama seperti kamu lah, hubungan kamu sama bapak ya seperti itu.
ya aku juga, hubunganku dengan ibuku juga seperti itu. makanya lebih baik keluar saja, dari indonesia bahkan.
aku tidak sanggup tinggal di negara yang aku tidak bisa mendapat keadilan di sini.
negara yang tidak menghargai nyawa warga negaranya. aku merasa tidak dianggap sama sekali oleh negaraku.
blog baru, pemikiran baru, hidup baru. tentang seseorang yang muda umur namun tua kolot pikiran, yang pengecut hingga ubun-ubun, dan bagaimana bisa berbahaya, keberadannya pun tak ada bedanya.
28 April 2011
berubah
aku memilih untuk berubah.
berubah untuk menjadikan hidupku jauh lebih baik.
hanya saja sekarang bukan saatnya untuk menulis, belum ada alasan yang kuat untuk menulis. kalau sudah ada alasannya, aku pasti bakal menulis lagi.
yang tidak berubah dari diriku adalah: aku harus punya alasan kenapa aku melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu. aku tidak bisa memaksakan diri menulis hanya untuk memenuhi permintaan teman-temanku.
ya kan?
berubah untuk menjadikan hidupku jauh lebih baik.
hanya saja sekarang bukan saatnya untuk menulis, belum ada alasan yang kuat untuk menulis. kalau sudah ada alasannya, aku pasti bakal menulis lagi.
yang tidak berubah dari diriku adalah: aku harus punya alasan kenapa aku melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu. aku tidak bisa memaksakan diri menulis hanya untuk memenuhi permintaan teman-temanku.
ya kan?
tujuanku menulis selama ini
itu biar ibu bapakku tahu siapa sebenrnya aku, kalau aku mati, ibu bapakku bisa baca apa sebenarnya yang aku pikirkan.
sekarang, aku sudah jujur dan terbuka sama mereka, tidak ada yang aku tutupi lagi, makanya aku jarang nulis lagi.
sekarang, aku sudah jujur dan terbuka sama mereka, tidak ada yang aku tutupi lagi, makanya aku jarang nulis lagi.
kalau kamu ke jepang, terus bentuk nasionalisme mu apa?
nation: bangsa, aku tetep bangga aku berkebangsaan indonesia, aku bahagia punya indonesia sebagai bangsaku.
tapi state: negara, aku bisa dibilang mending milih pindah kewarganegaraan.
tapi state: negara, aku bisa dibilang mending milih pindah kewarganegaraan.
27 April 2011
sakit jiwa part#2
aku : apa konsultasi ke psikolog itu beneran efektif buat nyembuhin sakit kejiawaan x?
x : insya allah efektif
aku : serius x? bantuin aku dong x, aku punya sakit kejiwaan nih. mau ya.
x : sakit kejiwaan yang kamu maksud yang kayak gimana?
aku : aku kan sakit x, tapi aku seneng aku sakit, bahkan aku mau terus sakit, tujuanku sih biar bisa diperhatiin sama orang-orang sekitar aku. dulu pas kecil aku merasa kurang diperhatiin. makanya imbasnya kayak sekarang. tadinya malah aku ndak tahu kalau ini sakit kejiwaan x, kirain biasa aja. tapi abis tahu di buku 9mataharinya adenita kalo ndak salah, ternyata ini tuh sakit kejiwaan dan ada namanya. gimana x?
x : maaf baru bales, baru selese kuliah. kalo aku saranin, mending kamu ke psikolog di klinik a. aja dulu, ceritakan apa yang kamu rasakan. satu yang penting, hati-hati sama labelling, karena itu bisa nempel kuat banget. tindakanmu melabel dirimu itu sebaiknya dihindari.
aku : labelling?
x : kamu bilang dirimu mengalami penyakit kejiwaan, itu salah satu labelling. maaf, aku gabisa bantu banyak karena permasalahan kayak gini udah masuk intervensi dan kode etik melarang lulusan s1 (apalagi mahasiswa) untuk memberikan penanganan.
aku : maksudnya gimana?
x : ia, kalau aku ngasih terapi ke kamu, aku udah malpraktek. makanya aku rekomendasiin kamu ke psikolog di klinik a aja, mereka dosen-dosenku.
aku : memangnya aku udah parah banget ya x, sampe harus beneran dateng ke psikolog?
x : salah satu tantangan buat anak psikologi adalah merubah pandangan masyarakat yang berpendapat bahwa orang-orang yang ke psikolog adalah orang-orang dengan gangguan. padahal ga gitu, orang yang sehat-sehat aja juga gapapa ke psikolog. mau cuma sekedar sharing pengalaman juga gapapa. sakit yang kamu rasain selama ini bener-bener sakit atau cuma ngerasa sakit?
aku : beneran sakit, tapi kadang terkesan melebih-lebihkan, kalo pas masih kecil sih pura-pura sakit untuk lari dari kesalahan. yaudah, kalau gitu gimana kalau aku sharing dan aku minta masukan sama temen, bukan dari seorang psikolog. mau kan? soalnya susah banget untuk beneran dateng ke psikolog sementara aku ndak ngerasa aku mau sembuh.
x : kamu nyaman ndak dengan caramu meraih perhatian itu? perasaanmu gimana setelah dapet perhatian sakitmu?
aku : seneng banget.
x : kamu ndak capek dengan cara kamu?
aku : ndak, soalnya aku seneng.
x : bagaimana kalau ternyata seneng yang kamu dapet cuma seneng semu? dan kesenangan ini akan sangat mungkin berkurang kadarnya karena: 1. kamu merasa perhatian yang orang lain berikan semakin berkurang, padahal cuma perasaanmu. 2. perhatian mereka emang berkurang karena ada pembiasaan dengan situasi ini. aku khawatir dengan semakin berkurangnya kadar perhatian yang kamu rasakan, tubuhmu (atau kamu) akan meresponnya dengan cara membuat sakit yang lebih tinggi lagi kuantitas dan kualitasnya sampe kebutuhan senangmu terpenuhi. kamu bisa coba dengan cara lain, misalnya dengan kamu duluan yang memberikan perhatian pada orang lain.
aku : ...
x : disamping itu, kata dosenku, manusia itu ibarat ikan di akuarium. kalo ikannya kembung, ga serta merta kita menyalahkan ikan dan cuma mengobati ikannya. tapi akuariumnya juga perlu diperhatikan. mungkin kotor sehingga kita perlu membersihkannya. dengan kata lain, kamu juga perlu melihat figur-figur (significant others) yang ada di sekelilingmu. mungkin kamu bisa minta bantuan orang lain untuk membersihkan akuariummu. atau lebih bagus lagi kalo kamu yang membersihkannya sendiri. selain itu, berikhtiarlah selalu untuk berdamai dengan masa lalu dan memaafkannya. dan yang terpenting, jangan sampai kebutuhan kita atas perhatian manusia melebihi kebutuhan kita untuk diperhatikan Allah. Wallahu musta'an. Semoga Allah memberi jalan.
aku : ...
x : insya allah efektif
aku : serius x? bantuin aku dong x, aku punya sakit kejiwaan nih. mau ya.
x : sakit kejiwaan yang kamu maksud yang kayak gimana?
aku : aku kan sakit x, tapi aku seneng aku sakit, bahkan aku mau terus sakit, tujuanku sih biar bisa diperhatiin sama orang-orang sekitar aku. dulu pas kecil aku merasa kurang diperhatiin. makanya imbasnya kayak sekarang. tadinya malah aku ndak tahu kalau ini sakit kejiwaan x, kirain biasa aja. tapi abis tahu di buku 9mataharinya adenita kalo ndak salah, ternyata ini tuh sakit kejiwaan dan ada namanya. gimana x?
x : maaf baru bales, baru selese kuliah. kalo aku saranin, mending kamu ke psikolog di klinik a. aja dulu, ceritakan apa yang kamu rasakan. satu yang penting, hati-hati sama labelling, karena itu bisa nempel kuat banget. tindakanmu melabel dirimu itu sebaiknya dihindari.
aku : labelling?
x : kamu bilang dirimu mengalami penyakit kejiwaan, itu salah satu labelling. maaf, aku gabisa bantu banyak karena permasalahan kayak gini udah masuk intervensi dan kode etik melarang lulusan s1 (apalagi mahasiswa) untuk memberikan penanganan.
aku : maksudnya gimana?
x : ia, kalau aku ngasih terapi ke kamu, aku udah malpraktek. makanya aku rekomendasiin kamu ke psikolog di klinik a aja, mereka dosen-dosenku.
aku : memangnya aku udah parah banget ya x, sampe harus beneran dateng ke psikolog?
x : salah satu tantangan buat anak psikologi adalah merubah pandangan masyarakat yang berpendapat bahwa orang-orang yang ke psikolog adalah orang-orang dengan gangguan. padahal ga gitu, orang yang sehat-sehat aja juga gapapa ke psikolog. mau cuma sekedar sharing pengalaman juga gapapa. sakit yang kamu rasain selama ini bener-bener sakit atau cuma ngerasa sakit?
aku : beneran sakit, tapi kadang terkesan melebih-lebihkan, kalo pas masih kecil sih pura-pura sakit untuk lari dari kesalahan. yaudah, kalau gitu gimana kalau aku sharing dan aku minta masukan sama temen, bukan dari seorang psikolog. mau kan? soalnya susah banget untuk beneran dateng ke psikolog sementara aku ndak ngerasa aku mau sembuh.
x : kamu nyaman ndak dengan caramu meraih perhatian itu? perasaanmu gimana setelah dapet perhatian sakitmu?
aku : seneng banget.
x : kamu ndak capek dengan cara kamu?
aku : ndak, soalnya aku seneng.
x : bagaimana kalau ternyata seneng yang kamu dapet cuma seneng semu? dan kesenangan ini akan sangat mungkin berkurang kadarnya karena: 1. kamu merasa perhatian yang orang lain berikan semakin berkurang, padahal cuma perasaanmu. 2. perhatian mereka emang berkurang karena ada pembiasaan dengan situasi ini. aku khawatir dengan semakin berkurangnya kadar perhatian yang kamu rasakan, tubuhmu (atau kamu) akan meresponnya dengan cara membuat sakit yang lebih tinggi lagi kuantitas dan kualitasnya sampe kebutuhan senangmu terpenuhi. kamu bisa coba dengan cara lain, misalnya dengan kamu duluan yang memberikan perhatian pada orang lain.
aku : ...
x : disamping itu, kata dosenku, manusia itu ibarat ikan di akuarium. kalo ikannya kembung, ga serta merta kita menyalahkan ikan dan cuma mengobati ikannya. tapi akuariumnya juga perlu diperhatikan. mungkin kotor sehingga kita perlu membersihkannya. dengan kata lain, kamu juga perlu melihat figur-figur (significant others) yang ada di sekelilingmu. mungkin kamu bisa minta bantuan orang lain untuk membersihkan akuariummu. atau lebih bagus lagi kalo kamu yang membersihkannya sendiri. selain itu, berikhtiarlah selalu untuk berdamai dengan masa lalu dan memaafkannya. dan yang terpenting, jangan sampai kebutuhan kita atas perhatian manusia melebihi kebutuhan kita untuk diperhatikan Allah. Wallahu musta'an. Semoga Allah memberi jalan.
aku : ...
26 April 2011
sehari
aku bilang;
dengan seharian berpetualang di jogja, pengalaman dan pelajaran yang didapet sama seperti hidup dengan rutinitas biasanya di kota biasanya.
karena satu hari di jogja, bisa mengalami banyak hal dalam sehari; bahagia karena makanan murah, asik mblusuk-blusuk perkampungan maupun pasar-pasar di jogja, kesel sama tukang becak yang maksa nganter ke dagadu palsu atau bakpia, sampe kecopetan pas makan di angkringan.
jadi nikmati saja.
dengan seharian berpetualang di jogja, pengalaman dan pelajaran yang didapet sama seperti hidup dengan rutinitas biasanya di kota biasanya.
karena satu hari di jogja, bisa mengalami banyak hal dalam sehari; bahagia karena makanan murah, asik mblusuk-blusuk perkampungan maupun pasar-pasar di jogja, kesel sama tukang becak yang maksa nganter ke dagadu palsu atau bakpia, sampe kecopetan pas makan di angkringan.
jadi nikmati saja.
25 April 2011
treasure maps competition
PRIZE: IDR 100,000,000
Have you ever come and explored Yogyakarta and Central Java? Combine your experience and imagination, and write a treasure map (see the examples on TreasuresOfJava.com). Get a chance to win IDR 100,000,000 (about USD 10,000).
Competition Timeline
1 January 2011 - 30 September 2011: Submitting the treasure map
1 October 2011 - 31 October 2011: Judges selects 101 most inspiring treasure maps
1 November 2011 - 30 November 2011: Voting (by our Facebook fans) to choose the winner
4 December 2011: The winner announcement
10 December 2011: The prize presentation in Yogyakarta
Rules about the Treasure Map
- Treasure map is a series of clues/instructions to explore many world class attractions in Yogyakarta and Central Java in a particular theme.
- Most of the attractions visited have to be located in Yogyakarta or Central Java.
- The clues/instructions in the treasure map can be vague (teasing) but they should be accurate, not fictitious/fraudulent, without mentioning the name of the objects/attractions.
- The clues/instructions have to be in a particular theme and given a teasing/interesting title. - The title should represent the theme.
- The treasure map has to be written max 3000 characters length (including spaces) in Bahasa Indonesia or English.
- The examples of treasure maps can be seen in the official site TreasuresOfJava.com
Technical Rules
- Participant is an individual from all around the world.
- There is no entry fee. The competition is free.
- The competition will be started on 1 January 2011 and will be closed on 30 September 2011, 23.39 Western Indonesia Time.
- Submit the treasure map along with the answers/names of the attractions/places meant in the manuscripts, your name as written on your ID card, address, phone number, and brief profiles of the participant to treasuresofjava@gmail.com (plain text, no attachment).
- The participant has to guarantee that the work submitted is original work and not infringe upon the copyrights of others. Any claims for copyright infringement is the responsibility of the participant.
- The manuscript has never been published and / or being sent to any media.
- Each participant is allowed to send more than 1 treasure map. Each manuscript has to be submitted in separate email.
- Participant submitting work under another person's name shall be subject to disqualification and will lose the chance to win. Sanctions for those misuse identities, using another person's identity and / or falsification of identity will be imposed to the participant without any prior notice.
- Judges will choose the best 101 manuscripts as the finalist. Judges is a team from YogYES.COM and the decision is final.
- All manuscripts submitted to this competition will be owned by YogYES.COM and we have the right to publish them in any media without having to ask for permission.
- The winner will be chosen through voting by fans of our page on Facebook that will be held from 1 November 2011 - 30 November 2011.
- The winner will be announced in website www.TreasuresOfJava.com on 4 December 2011.
- The winner will be invited to receive the prize in Yogyakarta on 10 December 2011.
- The prize tax will be on the winner. The prize will be automatically deducted with the tax as the regulation applied in Indonesia.
- We have the right to add or change these technical rules anytime without any prior notification. The latest rules will be uploaded in the site TreasuresOfJava.com. Participant must comply at the latest rules. Participant must check the latest rules on TreasuresOfJava.com regularly.
- This competition is held in Indonesia and is subject to Indonesian laws and rules.
- Submitting your manuscript means that you agree to accept all the rules above and understand the sanctions.
This competition held by:
Tourism Portal YogYES.COM
Griya Wirokerten Indah No. 249 Kotagede, Yogyakarta, Indonesia
Phone: 0856-2-YOGYES (Bahasa Indonesia), +62 878-2011-JAVA (English)
Website: http://www.yogyes.com
Have you ever come and explored Yogyakarta and Central Java? Combine your experience and imagination, and write a treasure map (see the examples on TreasuresOfJava.com). Get a chance to win IDR 100,000,000 (about USD 10,000).
Competition Timeline
1 January 2011 - 30 September 2011: Submitting the treasure map
1 October 2011 - 31 October 2011: Judges selects 101 most inspiring treasure maps
1 November 2011 - 30 November 2011: Voting (by our Facebook fans) to choose the winner
4 December 2011: The winner announcement
10 December 2011: The prize presentation in Yogyakarta
Rules about the Treasure Map
- Treasure map is a series of clues/instructions to explore many world class attractions in Yogyakarta and Central Java in a particular theme.
- Most of the attractions visited have to be located in Yogyakarta or Central Java.
- The clues/instructions in the treasure map can be vague (teasing) but they should be accurate, not fictitious/fraudulent, without mentioning the name of the objects/attractions.
- The clues/instructions have to be in a particular theme and given a teasing/interesting title. - The title should represent the theme.
- The treasure map has to be written max 3000 characters length (including spaces) in Bahasa Indonesia or English.
- The examples of treasure maps can be seen in the official site TreasuresOfJava.com
Technical Rules
- Participant is an individual from all around the world.
- There is no entry fee. The competition is free.
- The competition will be started on 1 January 2011 and will be closed on 30 September 2011, 23.39 Western Indonesia Time.
- Submit the treasure map along with the answers/names of the attractions/places meant in the manuscripts, your name as written on your ID card, address, phone number, and brief profiles of the participant to treasuresofjava@gmail.com (plain text, no attachment).
- The participant has to guarantee that the work submitted is original work and not infringe upon the copyrights of others. Any claims for copyright infringement is the responsibility of the participant.
- The manuscript has never been published and / or being sent to any media.
- Each participant is allowed to send more than 1 treasure map. Each manuscript has to be submitted in separate email.
- Participant submitting work under another person's name shall be subject to disqualification and will lose the chance to win. Sanctions for those misuse identities, using another person's identity and / or falsification of identity will be imposed to the participant without any prior notice.
- Judges will choose the best 101 manuscripts as the finalist. Judges is a team from YogYES.COM and the decision is final.
- All manuscripts submitted to this competition will be owned by YogYES.COM and we have the right to publish them in any media without having to ask for permission.
- The winner will be chosen through voting by fans of our page on Facebook that will be held from 1 November 2011 - 30 November 2011.
- The winner will be announced in website www.TreasuresOfJava.com on 4 December 2011.
- The winner will be invited to receive the prize in Yogyakarta on 10 December 2011.
- The prize tax will be on the winner. The prize will be automatically deducted with the tax as the regulation applied in Indonesia.
- We have the right to add or change these technical rules anytime without any prior notification. The latest rules will be uploaded in the site TreasuresOfJava.com. Participant must comply at the latest rules. Participant must check the latest rules on TreasuresOfJava.com regularly.
- This competition is held in Indonesia and is subject to Indonesian laws and rules.
- Submitting your manuscript means that you agree to accept all the rules above and understand the sanctions.
This competition held by:
Tourism Portal YogYES.COM
Griya Wirokerten Indah No. 249 Kotagede, Yogyakarta, Indonesia
Phone: 0856-2-YOGYES (Bahasa Indonesia), +62 878-2011-JAVA (English)
Website: http://www.yogyes.com
indonesia yang melelahkan part#2
aku sedang berpikir untuk membuat cerita detektif dengan setting keadaan indonesia sekarang. kasus-kasusnya berkisar berupa pembunuhan, kehilangan, kerusuhan, dan banyak sekali kejadian kejahatan kriminal di indonesia yang bisa jadi sumber inspirasi ceritaku.
aku ambil contoh kasus pembunuhan yang banyak sekali terjadi di indonesia; anak membunuh orangtuanya, orangtua membunuh anaknya sendiri, pembunuhan karena dendam dalam dunia premanisme, pembunuhan karena kecemburuan dalam dunia pelacuran waria, pembunuhan karena harta warisan, pembunuhan oleh debt-collector kepada penghutang, pembunuhan aktivis hukum di dalam pesawat terbang, hingga pembunuhan orang yang baru selesai main golf oleh dua orang pengendara sepeda motor.
ketika ceritaku semakin berkembang, aku mulai sadar ada satu hal yang membuat karakter detektif maupun ceritaku menjadi sulit. terutama untuk dua kasus terakhir yang aku sebutkan diatas. tahu apa yang membuatnya menjadi sulit?
penegakan hukum.
kasus-kasus yang aku sebutkan lainnya sangat mudah, karena pelaku-pelakunya adalah masyarakat biasa yang alih-alih disembunyikan identitasnya, ia malah diumumkan ke masyarakat dan masyarakat melakukan penegakan hukum sendiri; pengeroyokan massal.
namun dua kasus terakhir menjadi sangat sulit. karena meskipun karakter detektifku sudah menemukan siapa pelaku pembunuhan sebenarnya, justru karakterku yang hampir mati kalau mencoba mengumumkan pelakunya ke publik. kasus-kasus kriminal skala nasional melibatkan orang-orang penting skala nasional, berpengaruh skala nasional, dan pembungkaman skala nasional. tindakan karakterku menjadi sia-sia, karena kalaupun dia mengungkapkan siapa pelaku sebenarnya dari pembunuhan itu, pelaku tidak akan diadili karena seluruh hukum bisa dimanipulasi oleh orang-orang yang berkepentingan, dan pada akhirnyapun tidak ada bedanya kebenaran diungkap atau tidak.
ketika tidak ada jaminan penegakan hukum, apa gunanya aku menulis tentang pengungkapan kebenaran di indonesia? mungkin lebih baik settingnya pindah ke negara lain.
aku ambil contoh kasus pembunuhan yang banyak sekali terjadi di indonesia; anak membunuh orangtuanya, orangtua membunuh anaknya sendiri, pembunuhan karena dendam dalam dunia premanisme, pembunuhan karena kecemburuan dalam dunia pelacuran waria, pembunuhan karena harta warisan, pembunuhan oleh debt-collector kepada penghutang, pembunuhan aktivis hukum di dalam pesawat terbang, hingga pembunuhan orang yang baru selesai main golf oleh dua orang pengendara sepeda motor.
ketika ceritaku semakin berkembang, aku mulai sadar ada satu hal yang membuat karakter detektif maupun ceritaku menjadi sulit. terutama untuk dua kasus terakhir yang aku sebutkan diatas. tahu apa yang membuatnya menjadi sulit?
penegakan hukum.
kasus-kasus yang aku sebutkan lainnya sangat mudah, karena pelaku-pelakunya adalah masyarakat biasa yang alih-alih disembunyikan identitasnya, ia malah diumumkan ke masyarakat dan masyarakat melakukan penegakan hukum sendiri; pengeroyokan massal.
namun dua kasus terakhir menjadi sangat sulit. karena meskipun karakter detektifku sudah menemukan siapa pelaku pembunuhan sebenarnya, justru karakterku yang hampir mati kalau mencoba mengumumkan pelakunya ke publik. kasus-kasus kriminal skala nasional melibatkan orang-orang penting skala nasional, berpengaruh skala nasional, dan pembungkaman skala nasional. tindakan karakterku menjadi sia-sia, karena kalaupun dia mengungkapkan siapa pelaku sebenarnya dari pembunuhan itu, pelaku tidak akan diadili karena seluruh hukum bisa dimanipulasi oleh orang-orang yang berkepentingan, dan pada akhirnyapun tidak ada bedanya kebenaran diungkap atau tidak.
ketika tidak ada jaminan penegakan hukum, apa gunanya aku menulis tentang pengungkapan kebenaran di indonesia? mungkin lebih baik settingnya pindah ke negara lain.
17th ASEF University, Cultural Heritage: Challenges and Opportunities
The Asia-Europe Foundation (ASEF) and the Universiti Sains Malaysia (USM) are pleased to invite qualified individuals from Asia and Europe to participate in the 17th ASEF University (AU17) themed "Cultural Heritage: Challenges and Opportunities".
You are ELIGIBLE to apply if you are:
- A citizen of any ASEM country
- A student or a young professional
- Between 18-30 years old
- Proficient in the English language (written and verbal)
- Knowledgeable/experienced in basic photo and video editing
- Studying or working in the general fields of:
- Fine Arts
- Arts Management
- Architecture
- Archaeology
- History
- Museology
- Communication / Media
- Language and Literature
How to apply for AU17?
- Submit your online application form
- Email following attachments in a single ZIP or RAR file with this filename format:
COUNTRY of Citizenship_FIRSTName_ LASTName_AU17_Documents.zip or .rar
- 1-page Resume
- Face photo (in .JPG format; >70 KB)
- Transcript of records (in .JPG format; >70 KB)
What happens if you get shortlisted?
- ASEF will send you a notification via email. You will be scheduled to have a conversation with one of our staff
When will you know the results?
- A final list of candidates will be posted on www.asef.org within the 2nd week of May 2011.
When is the deadline for applications?
- Monday, 02 May 2011, 1200H Singapore time
ASEF and USM will cover the accommodation and meal costs, including all local travel arrangements (related to AU17) in Penang.
Selected participants will receive a 50% travel subsidy with a cap of EUR 250 for participants coming from Asia, and EUR 500 for those coming from Europe. (see “Important Note” section on the online application form for full description).
Selected participants will receive a 50% travel subsidy with a cap of EUR 250 for participants coming from Asia, and EUR 500 for those coming from Europe. (see “Important Note” section on the online application form for full description).
Research scholarship from University of Bremen
One of the most dynamic university with top leagues research programs, University of Bremen, is currently opening a research scholarship for all Indonesian students. The Bremen Research Scholarship supports students and young academics from abroad to engage in a research visit to the University of Bremen. The scholarship is for carrying out an ambitious and innovative project in one of the research areas of the university.
The aim is to develop and maintain international research connections through sharing innovative and excellent scientific expertise. The scholarship amounts to 625 € per month for Bachelor and Master students (maximum duration: 6 months) and 1024 € per month for doctoral students (maximum duration: 4 months).
The call is open to candidates of all disciplines who have completed basic college studies (usually Bachelor level). Female students or researchers are particularly encouraged to apply.
Applicants are requested to obtain a letter of endorsement from a scientist of the University of Bremen prior to the application. In this letter, the scientist should state that she or he is willing to host and advise the applicant during her or his research visit to Bremen and comment on the proposed project.
Selection Criteria
Applications will be evaluated under the auspices of the Deputy Rector for Research and Young Academics of the University of Bremen on the basis of:
- detailed research proposal and rough schedule
- motivation statement for the research visit, including a description of its connection to Bremen
- complete curriculum vitae including transcripts /certificates
- letter of endorsement of the research plan by the host at the University of Bremen
- letter of reference (should contain information on applicant’s academic abilities)
Application Deadline
The closing date for applications is 15 May 2011. Later applications will be considered if funds are available. Please email your application to: scholarship@uni-bremen.de
The author of the reference letter should mail her or
his letter directly to this address. Alternatively, application and reference letter may be sent directly (no need to send it through OIA UGM) to:
his letter directly to this address. Alternatively, application and reference letter may be sent directly (no need to send it through OIA UGM) to:
Bremen Research Scholarship
c/o Julia Gantenberg
Cartesium 3.47
Enrique-Schmidt-Str. 5
28359 Bremen – German
c/o Julia Gantenberg
Cartesium 3.47
Enrique-Schmidt-Str. 5
28359 Bremen – German
24 April 2011
dua puluh
dua bulan sebelum umurku 20, aku gelisah, tidak bisa tidur, terus menulis hingga habis dua buku tulis.
setelah ulang tahun yang keduapuluh, aku tinggalkan blogku, buku tulisku, pensilku, bahkan keinginanku untuk menulis untuk pencarian penting dalam hidupku. pencarian tentang apa yang sudah aku lakukan selama 20tahun hidupku dan apa selanjutnya.
setelah ulang tahun yang keduapuluh, aku tinggalkan blogku, buku tulisku, pensilku, bahkan keinginanku untuk menulis untuk pencarian penting dalam hidupku. pencarian tentang apa yang sudah aku lakukan selama 20tahun hidupku dan apa selanjutnya.
nikmati saja hidup
ada saat hidup terasa lambat seperti angin sepoi yang diharap-harap,
ada saat hidup terasa cepat bahkan terlalu cepat seperti kereta yang dinanti namun tidak berhenti di stasiun tempat kita berdiri.
nikmati saja semuanya.
ada saat hidup terasa cepat bahkan terlalu cepat seperti kereta yang dinanti namun tidak berhenti di stasiun tempat kita berdiri.
nikmati saja semuanya.
kemalasan itu bermula dari ketidaktahuan
ketidaktahuan mengenai seberapa besar kerugian bila tidak melakukan apa-apa.
ketidaktahuan mengenai seberapa besar manfaat hal kecil yang bisa dilakukan.
ketidaktahuan mengenai seberapa panjang efek dari tindakan sedetik dua detik yang dilakukan.
maka; bacalah, belajarlah.
ketidaktahuan mengenai seberapa besar manfaat hal kecil yang bisa dilakukan.
ketidaktahuan mengenai seberapa panjang efek dari tindakan sedetik dua detik yang dilakukan.
maka; bacalah, belajarlah.
menulis saja tidak akan pernah cukup
perjuangan yang dilakukan dengan hanya menulis saja tidak akan pernah cukup. sampai kapanpun.
indonesia yang melelahkan part#1
aku tidak bisa tinggal di negara yang tidak menghargai nyawa warga negaranya.
apa yang terjadi kalau aku diculik perompak somalia? pemerintah indonesia tidak berniat menebusku, meskipun bahkan ketika pemerintah indonesia tahu keadaan kesehatanku kritis, sekarat, dan hampir mati.
apa yang terjadi kalau aku terjebak kecelakaan kereta beruntun? aku akan ditonton banyak orang, diselamatkan masyarakat sekitar, hingga jadi narasumber menyedihkan sebagai korban di media. sedangkan pemerintah indonesia? tidak melakukan apa-apa.
apa yang terjadi kalau aku ada ditengah-tengah antrian Bantuan Langsung Tunai, antrian tiket konser Justin Bieber, antrian tiket final AFF, hingga desak-desakan pembagian zakat yang merebak saat lebaran, dengan keadaanku kehabisan nafas, pingsan, dan hampir mati. sedangkan pemerintah indonesia? tidak melakukan apa-apa, bahkan langsung memindahkan channel televisi ketika berita tentangku ditayangkan.
apa yang terjadi ketika aku menyebrang jalan, saat itu ada pengemudi bis ugal-ugalan yang ngebut dan nyaris saja membunuhku. apa yang dilakukan pemerintah indonesia untuk melindungiku? tidak ada yang dilakukan kalau aku masih hidup. kalau sudah mati, atau tanganku atau kakiku putus, polisi baru turun tangan.
apa yang terjadi ketika aku terjebak di tengah-tengah tawuran antar warga yang saling membunuh satu sama lain karena sengketa tanah atau gengsi-gengsi murahan? dimana pemerintah indonesia? tidak dimana-mana.
apa yang terjadi ketika aku terjebak di tengah-tengah kebakaran? dimana pemerintah indonesia saat itu? seberapa pedulinya pemerintah dengan nyawaku? apa yang sedang pemerintah indonesia lakukan saat itu?
munkin sedang melakukan lawatan keluar negri, mungkin juga sedang menonton film porno dari ipadnya saat rapat, mungkin juga sedang saling menyuap dan menerima suapan untuk menggolkan rencana rancangan gedung DPR yang baru, mungkin juga sedang sibuk menghitung untung rugi berbesan dengan presiden, atau paling tidak sedang merasa tenang karena kasus yang melibatkan pejabat-pejabat penting negara teralihkan karena isu bom buku dan NII. bisa saja semuanya.
aku sudah lelah dengan indonesia.
apa yang terjadi kalau aku diculik perompak somalia? pemerintah indonesia tidak berniat menebusku, meskipun bahkan ketika pemerintah indonesia tahu keadaan kesehatanku kritis, sekarat, dan hampir mati.
apa yang terjadi kalau aku terjebak kecelakaan kereta beruntun? aku akan ditonton banyak orang, diselamatkan masyarakat sekitar, hingga jadi narasumber menyedihkan sebagai korban di media. sedangkan pemerintah indonesia? tidak melakukan apa-apa.
apa yang terjadi kalau aku ada ditengah-tengah antrian Bantuan Langsung Tunai, antrian tiket konser Justin Bieber, antrian tiket final AFF, hingga desak-desakan pembagian zakat yang merebak saat lebaran, dengan keadaanku kehabisan nafas, pingsan, dan hampir mati. sedangkan pemerintah indonesia? tidak melakukan apa-apa, bahkan langsung memindahkan channel televisi ketika berita tentangku ditayangkan.
apa yang terjadi ketika aku menyebrang jalan, saat itu ada pengemudi bis ugal-ugalan yang ngebut dan nyaris saja membunuhku. apa yang dilakukan pemerintah indonesia untuk melindungiku? tidak ada yang dilakukan kalau aku masih hidup. kalau sudah mati, atau tanganku atau kakiku putus, polisi baru turun tangan.
apa yang terjadi ketika aku terjebak di tengah-tengah tawuran antar warga yang saling membunuh satu sama lain karena sengketa tanah atau gengsi-gengsi murahan? dimana pemerintah indonesia? tidak dimana-mana.
apa yang terjadi ketika aku terjebak di tengah-tengah kebakaran? dimana pemerintah indonesia saat itu? seberapa pedulinya pemerintah dengan nyawaku? apa yang sedang pemerintah indonesia lakukan saat itu?
munkin sedang melakukan lawatan keluar negri, mungkin juga sedang menonton film porno dari ipadnya saat rapat, mungkin juga sedang saling menyuap dan menerima suapan untuk menggolkan rencana rancangan gedung DPR yang baru, mungkin juga sedang sibuk menghitung untung rugi berbesan dengan presiden, atau paling tidak sedang merasa tenang karena kasus yang melibatkan pejabat-pejabat penting negara teralihkan karena isu bom buku dan NII. bisa saja semuanya.
aku sudah lelah dengan indonesia.
23 April 2011
say yes to GAMBARU!!
By Rouli Esther Pasaribu
Terus terang aja, satu kata yang bener2 bikin muak jiwa raga setelah tiba di Jepang dua tahun lalu adalah: GAMBARU alias berjuang mati-matian sampai titik darah penghabisan. Muak abis, sumpah, karena tiap kali bimbingan sama prof, kata-kata penutup selalu: motto gambattekudasai (ayo berjuang lebih lagi), taihen dakedo, isshoni gambarimashoo (saya tau ini sulit, tapi ayo berjuang bersama-sama) , motto motto kenkyuu shitekudasai (ayo bikin penelitian lebih dan lebih lagi). Sampai gw rasanya pingin ngomong, apa ngga ada kosa kata lain selain GAMBARU? Apaan kek gitu, yang penting bukan gambaru. Gambaru itu bukan hanya sekadar berjuang2 cemen gitu2 aja yang kalo males atau ada banyak rintangan, ya udahlah ya...berhenti aja.
Menurut kamus bahasa jepang sih, gambaru itu artinya: "doko made mo nintai shite doryoku suru" (bertahan sampai kemana pun juga dan berusaha abis-abisan) . Gambaru itu sendiri, terdiri dari dua karakter yaitu karakter "keras" dan "mengencangkan" . Jadi image yang bisa didapat dari paduan karakter ini adalah "mau sesusah apapun itu persoalan yang dihadapi, kita mesti keras dan terus mengencangkan diri sendiri, agar kita bisa menang atas persoalan itu" (maksudnya jangan manja, tapi anggap semua persoalan itu adalah sebuah kewajaran dalam hidup, namanya hidup emang pada dasarnya susah, jadi jangan ngarep gampang, persoalan hidup hanya bisa dihadapi dengan gambaru, titik.).
Terus terang aja, dua tahun gw di jepang, dua tahun juga gw ngga ngerti, kenapa orang2 jepang ini menjadikan Gambaru sebagai falsafah hidupnya. Bahkan anak umur 3 tahun kayak Joanna pun udah disuruh gambaru di sekolahnya, kayak pake baju di musim dingin mesti yang tipis2 biar ngga manja terhadap cuaca dingin, di dalam sekolah ngga boleh pakai kaos kaki arena kalo telapak kaki langsung kena lantai itu baik untuk kesehatan, sakit2 dikit cuma ingus meler2 atau demam 37 derajat mah ngga usah bolos sekolah, tetap dihimbau masuk dari pagi sampai sore, dengan alasan, anak akan kuat menghadapi penyakit jika ia melawan penyakitnya itu sendiri. Akibatnya, kalo naik sepeda di tanjakan sambil bonceng Joanna, dan gw ngos2an kecapean, otomatis Joanna ngomong: Mama, gambare! mama faitoooo! (mama ayo berjuang, mama ayo fight!). Pokoknya jangan manja sama masalah deh, gambaru sampe titik darah penghabisan it's a must!
Gw bener2 baru mulai sedikit mengerti mengapa gambaru ini penting banget dalam hidup, adalah setelah terjadi tsunami dan gempa bumi dengan kekuatan 9.0 di jepang bagian timur. Gw tau, bencana alam di indonesia seperti tsunami di aceh, nias dan sekitarnya, gempa bumi di padang , letusan gunung merapi....juga bukanlah hal yang gampang untuk dihadapi. Tapi, tsunami dan gempa bumi di jepang kali ini, jauuuuuh lebih parah dari semuanya itu. Bahkan, ini adalah gempa bumi dan tsunami terparah dan terbesar di dunia. Wajaaaaaaar banget kalo kemudian pemerintah dan masyarakat jepang panik kebingungan karena bencana ini. Wajaaaaar banget kalo mereka kemudian mulai ngerasa galau, nangis2, ga tau mesti ngapain. Bahkan untuk skala bencana sebesar ini, rasanya bisa "dimaafkan" jika stasiun-stasiun TV memasang sedikit musik latar ala lagu-lagu ebiet dan membuat video klip tangisan anak negeri yang berisi wajah-wajah korban bencana yang penuh kepiluan dan tatapan kosong tak punya harapan. Bagaimana tidak, tsunami dan gempa bumi ini benar-benar menyapu habis seluruh kehidupan yang mereka miliki. Sangat wajar jika kemudian mereka tidak punya harapan. Tapi apa yang terjadi pasca bencana mengerikan ini? Dari hari pertama bencana, gw nyetel TV dan nungguin lagu-lagu ala ebiet diputar di stasiun TV. Nyari-nyari juga di mana rekening dompet bencana alam. Video klip tangisan anak negeri juga gw tunggu2in. Tiga unsur itu (lagu ala ebiet, rekening dompet bencana, video klip tangisan anak negeri), sama sekali ngga disiarkan di TV. Jadi yang ada apaan dong? Ini yang gw lihat di stasiun2 TV:
1. Peringatan pemerintah agar setiap warga tetap waspada
2. Himbauan pemerintah agar seluruh warga jepang bahu membahu menghadapi bencana (termasuk permintaan untuk menghemat listrik agar warga di wilayah tokyo dan tohoku ngga lama-lama terkena mati lampu)
3. Permintaan maaf dari pemerintah karena terpaksa harus melakukan pemadaman listrik terencana
4. Tips-tips menghadapi bencana alam
5. Nomor telepon call centre bencana alam yang bisa dihubungi 24 jam
6. Pengiriman tim SAR dari setiap perfektur menuju daerah-daerah yang terkena bencana
7. Potret warga dan pemerintah yang bahu membahu menyelamatkan warga yang terkena bencana (sumpah sigap banget, nyawa di jepang benar-benar bernilai banget harganya)
8. Pengobaran semangat dari pemerintah yang dibawakan dengan gaya tenang dan tidak emosional: mari berjuang sama-sama menghadapi bencana, mari kita hadapi (government official pake kata norikoeru, yang kalo diterjemahkan secara harafiah: menaiki dan melewati) dengan sepenuh hati
9. Potret para warga yang terkena bencana, yang saling menyemangati:
*ada yang nyari istrinya, belum ketemu2, mukanya udah galau banget, tapi tetap tenang dan ngga emosional, disemangati nenek2 yang ada di tempat pengungsian: gambatte sagasoo! kitto mitsukaru kara. Akiramenai de (ayo kita berjuang cari istri kamu. Pasti ketemu. Jangan menyerah)
*Tulisan di twitter: ini gempa terbesar sepanjang sejarah. Karena itu, kita mesti memberikan usaha dan cinta terbesar untuk dapat melewati bencana ini; Gelap sekali di Sendai, lalu ada satu titik bintang terlihat terang. Itu
bintang yang sangat indah. Warga Sendai, lihatlah ke atas.
Sebagai orang Indonesia yang tidak pernah melihat cara penanganan bencana ala gambaru kayak gini, gw bener-bener merasa malu dan di saat yang bersamaan: kagum dan hormat banget sama warga dan pemerintah Jepang. Ini negeri yang luar biasa, negeri yang sumber daya alamnya terbatas banget, negeri yang alamnya keras, tapi bisa maju luar biasa dan punya mental sekuat baja, karena: falsafah gambaru-nya itu. Bisa dibilang, orang-orang jepang ini ngga punya apa-apa selain GAMBARU. Dan, gambaru udah lebih dari cukup untuk menghadapi segala persoalan dalam hidup. Bener banget, kita mesti berdoa, kita mesti pasrah sama Tuhan. Hanya, mental yang apa-apa "nyalahin" Tuhan, bilang2 ini semua kehendakNya, Tuhan marah pada umatNya, Tuhan marah melalui alam maka tanyalah pada rumput yang bergoyang... ..I guarantee you 100 percent, sdelama masih mental ini yang berdiam didalam diri kita, sampai kiamat sekalipun, gw rasa bangsa kita ngga akan bisa maju. Kalau ditilik lebih jauh, "menyalahkan" Tuhan atas semua bencana dan persoalan hidup, sebenarnya adalah kata lain dari ngga berani bertanggungjawab terhadap hidup yang dianugerahkan Sang Pemilik Hidup. Jika diperjelas lagi, ngga berani bertanggungjawab itu maksudnya: lari dari masalah, ngga mau ngadepin masalah, main salah2an, ngga mau berjuang dan baru ketemu sedikit rintangan aja udah nangis manja.
Kira-kira setahun yang lalu, ada sanak keluarga yang mempertanyakan, untuk apa gw menuntut ilmu di Jepang. Ngapain ke Jepang, ngga ada gunanya, kalo mau S2 atau S3 mah, ya di eropa atau amerika sekalian, kalo di Jepang mah nanggung. Begitulah kata beliau. Sempat terpikir juga akan perkataannya itu, iya ya, kalo mau go international ya mestinya ke amrik atau eropa sekalian, bukannya jepang ini. Toh sama-sama asia, negeri kecil pula dan kalo ga bisa bahasa jepang, ngga akan bisa survive di sini. Sampai sempat nyesal juga, kenapa gw ngedaleminnya sastra jepang dan bukan sastra inggris atau sastra barat lainnya. Tapi sekarang, gw bisa bilang dengan yakin sama sanak keluarga yang menyatakan ngga ada gunanya gw nuntut ilmu di jepang. Pernyataan beliau adalah salah sepenuhnya. Mental gambaru itu yang paling megang adalah jepang. Dan menjadikan mental gambaru sebagai way of life adalah lebih berharga daripada go international dan sejenisnya itu. Benar, sastra jepang, gender dan sejenisnya itu, bisa dipelajari dimana saja. Tapi, semangat juang dan mental untuk tetap berjuang abis-abisan biar udah ngga ada jalan, gw rasa, salah satu tempat yang ideal untuk memahami semua itu adalah di jepang. Dan gw bersyukur ada di sini, saat ini. Maka, mulai hari ini, jika gw mendengar kata gambaru, entah di kampus, di mall, di iklan-iklan TV, di supermarket, di sekolahnya joanna atau di mana pun itu, gw tidak akan lagi merasa muak jiwa raga.
Sebaliknya, gw akan berucap dengan rendah hati: Indonesia jin no watashi ni gambaru no seishin to imi wo oshietekudasatte, kokoro kara kansha itashimasu. Nihon jin no minasan no yoo ni, gambaru seishin wo mi ni tsukeraremasu yoo ni, hibi gambatteikitai to omoimasu. (Saya ucapkan terima kasih dari dasar hati saya karena telah mengajarkan arti dan mental gambaru bagi saya, seorang Indonesia. Saya akan berjuang tiap hari, agar mental gambaru merasuk dalam diri saya, seperti kalian semuanya, orang-orang Jepang).
Say YES to GAMBARU!
Terus terang aja, satu kata yang bener2 bikin muak jiwa raga setelah tiba di Jepang dua tahun lalu adalah: GAMBARU alias berjuang mati-matian sampai titik darah penghabisan. Muak abis, sumpah, karena tiap kali bimbingan sama prof, kata-kata penutup selalu: motto gambattekudasai (ayo berjuang lebih lagi), taihen dakedo, isshoni gambarimashoo (saya tau ini sulit, tapi ayo berjuang bersama-sama) , motto motto kenkyuu shitekudasai (ayo bikin penelitian lebih dan lebih lagi). Sampai gw rasanya pingin ngomong, apa ngga ada kosa kata lain selain GAMBARU? Apaan kek gitu, yang penting bukan gambaru. Gambaru itu bukan hanya sekadar berjuang2 cemen gitu2 aja yang kalo males atau ada banyak rintangan, ya udahlah ya...berhenti aja.
Menurut kamus bahasa jepang sih, gambaru itu artinya: "doko made mo nintai shite doryoku suru" (bertahan sampai kemana pun juga dan berusaha abis-abisan) . Gambaru itu sendiri, terdiri dari dua karakter yaitu karakter "keras" dan "mengencangkan" . Jadi image yang bisa didapat dari paduan karakter ini adalah "mau sesusah apapun itu persoalan yang dihadapi, kita mesti keras dan terus mengencangkan diri sendiri, agar kita bisa menang atas persoalan itu" (maksudnya jangan manja, tapi anggap semua persoalan itu adalah sebuah kewajaran dalam hidup, namanya hidup emang pada dasarnya susah, jadi jangan ngarep gampang, persoalan hidup hanya bisa dihadapi dengan gambaru, titik.).
Terus terang aja, dua tahun gw di jepang, dua tahun juga gw ngga ngerti, kenapa orang2 jepang ini menjadikan Gambaru sebagai falsafah hidupnya. Bahkan anak umur 3 tahun kayak Joanna pun udah disuruh gambaru di sekolahnya, kayak pake baju di musim dingin mesti yang tipis2 biar ngga manja terhadap cuaca dingin, di dalam sekolah ngga boleh pakai kaos kaki arena kalo telapak kaki langsung kena lantai itu baik untuk kesehatan, sakit2 dikit cuma ingus meler2 atau demam 37 derajat mah ngga usah bolos sekolah, tetap dihimbau masuk dari pagi sampai sore, dengan alasan, anak akan kuat menghadapi penyakit jika ia melawan penyakitnya itu sendiri. Akibatnya, kalo naik sepeda di tanjakan sambil bonceng Joanna, dan gw ngos2an kecapean, otomatis Joanna ngomong: Mama, gambare! mama faitoooo! (mama ayo berjuang, mama ayo fight!). Pokoknya jangan manja sama masalah deh, gambaru sampe titik darah penghabisan it's a must!
Gw bener2 baru mulai sedikit mengerti mengapa gambaru ini penting banget dalam hidup, adalah setelah terjadi tsunami dan gempa bumi dengan kekuatan 9.0 di jepang bagian timur. Gw tau, bencana alam di indonesia seperti tsunami di aceh, nias dan sekitarnya, gempa bumi di padang , letusan gunung merapi....juga bukanlah hal yang gampang untuk dihadapi. Tapi, tsunami dan gempa bumi di jepang kali ini, jauuuuuh lebih parah dari semuanya itu. Bahkan, ini adalah gempa bumi dan tsunami terparah dan terbesar di dunia. Wajaaaaaaar banget kalo kemudian pemerintah dan masyarakat jepang panik kebingungan karena bencana ini. Wajaaaaar banget kalo mereka kemudian mulai ngerasa galau, nangis2, ga tau mesti ngapain. Bahkan untuk skala bencana sebesar ini, rasanya bisa "dimaafkan" jika stasiun-stasiun TV memasang sedikit musik latar ala lagu-lagu ebiet dan membuat video klip tangisan anak negeri yang berisi wajah-wajah korban bencana yang penuh kepiluan dan tatapan kosong tak punya harapan. Bagaimana tidak, tsunami dan gempa bumi ini benar-benar menyapu habis seluruh kehidupan yang mereka miliki. Sangat wajar jika kemudian mereka tidak punya harapan. Tapi apa yang terjadi pasca bencana mengerikan ini? Dari hari pertama bencana, gw nyetel TV dan nungguin lagu-lagu ala ebiet diputar di stasiun TV. Nyari-nyari juga di mana rekening dompet bencana alam. Video klip tangisan anak negeri juga gw tunggu2in. Tiga unsur itu (lagu ala ebiet, rekening dompet bencana, video klip tangisan anak negeri), sama sekali ngga disiarkan di TV. Jadi yang ada apaan dong? Ini yang gw lihat di stasiun2 TV:
1. Peringatan pemerintah agar setiap warga tetap waspada
2. Himbauan pemerintah agar seluruh warga jepang bahu membahu menghadapi bencana (termasuk permintaan untuk menghemat listrik agar warga di wilayah tokyo dan tohoku ngga lama-lama terkena mati lampu)
3. Permintaan maaf dari pemerintah karena terpaksa harus melakukan pemadaman listrik terencana
4. Tips-tips menghadapi bencana alam
5. Nomor telepon call centre bencana alam yang bisa dihubungi 24 jam
6. Pengiriman tim SAR dari setiap perfektur menuju daerah-daerah yang terkena bencana
7. Potret warga dan pemerintah yang bahu membahu menyelamatkan warga yang terkena bencana (sumpah sigap banget, nyawa di jepang benar-benar bernilai banget harganya)
8. Pengobaran semangat dari pemerintah yang dibawakan dengan gaya tenang dan tidak emosional: mari berjuang sama-sama menghadapi bencana, mari kita hadapi (government official pake kata norikoeru, yang kalo diterjemahkan secara harafiah: menaiki dan melewati) dengan sepenuh hati
9. Potret para warga yang terkena bencana, yang saling menyemangati:
*ada yang nyari istrinya, belum ketemu2, mukanya udah galau banget, tapi tetap tenang dan ngga emosional, disemangati nenek2 yang ada di tempat pengungsian: gambatte sagasoo! kitto mitsukaru kara. Akiramenai de (ayo kita berjuang cari istri kamu. Pasti ketemu. Jangan menyerah)
*Tulisan di twitter: ini gempa terbesar sepanjang sejarah. Karena itu, kita mesti memberikan usaha dan cinta terbesar untuk dapat melewati bencana ini; Gelap sekali di Sendai, lalu ada satu titik bintang terlihat terang. Itu
bintang yang sangat indah. Warga Sendai, lihatlah ke atas.
Sebagai orang Indonesia yang tidak pernah melihat cara penanganan bencana ala gambaru kayak gini, gw bener-bener merasa malu dan di saat yang bersamaan: kagum dan hormat banget sama warga dan pemerintah Jepang. Ini negeri yang luar biasa, negeri yang sumber daya alamnya terbatas banget, negeri yang alamnya keras, tapi bisa maju luar biasa dan punya mental sekuat baja, karena: falsafah gambaru-nya itu. Bisa dibilang, orang-orang jepang ini ngga punya apa-apa selain GAMBARU. Dan, gambaru udah lebih dari cukup untuk menghadapi segala persoalan dalam hidup. Bener banget, kita mesti berdoa, kita mesti pasrah sama Tuhan. Hanya, mental yang apa-apa "nyalahin" Tuhan, bilang2 ini semua kehendakNya, Tuhan marah pada umatNya, Tuhan marah melalui alam maka tanyalah pada rumput yang bergoyang... ..I guarantee you 100 percent, sdelama masih mental ini yang berdiam didalam diri kita, sampai kiamat sekalipun, gw rasa bangsa kita ngga akan bisa maju. Kalau ditilik lebih jauh, "menyalahkan" Tuhan atas semua bencana dan persoalan hidup, sebenarnya adalah kata lain dari ngga berani bertanggungjawab terhadap hidup yang dianugerahkan Sang Pemilik Hidup. Jika diperjelas lagi, ngga berani bertanggungjawab itu maksudnya: lari dari masalah, ngga mau ngadepin masalah, main salah2an, ngga mau berjuang dan baru ketemu sedikit rintangan aja udah nangis manja.
Kira-kira setahun yang lalu, ada sanak keluarga yang mempertanyakan, untuk apa gw menuntut ilmu di Jepang. Ngapain ke Jepang, ngga ada gunanya, kalo mau S2 atau S3 mah, ya di eropa atau amerika sekalian, kalo di Jepang mah nanggung. Begitulah kata beliau. Sempat terpikir juga akan perkataannya itu, iya ya, kalo mau go international ya mestinya ke amrik atau eropa sekalian, bukannya jepang ini. Toh sama-sama asia, negeri kecil pula dan kalo ga bisa bahasa jepang, ngga akan bisa survive di sini. Sampai sempat nyesal juga, kenapa gw ngedaleminnya sastra jepang dan bukan sastra inggris atau sastra barat lainnya. Tapi sekarang, gw bisa bilang dengan yakin sama sanak keluarga yang menyatakan ngga ada gunanya gw nuntut ilmu di jepang. Pernyataan beliau adalah salah sepenuhnya. Mental gambaru itu yang paling megang adalah jepang. Dan menjadikan mental gambaru sebagai way of life adalah lebih berharga daripada go international dan sejenisnya itu. Benar, sastra jepang, gender dan sejenisnya itu, bisa dipelajari dimana saja. Tapi, semangat juang dan mental untuk tetap berjuang abis-abisan biar udah ngga ada jalan, gw rasa, salah satu tempat yang ideal untuk memahami semua itu adalah di jepang. Dan gw bersyukur ada di sini, saat ini. Maka, mulai hari ini, jika gw mendengar kata gambaru, entah di kampus, di mall, di iklan-iklan TV, di supermarket, di sekolahnya joanna atau di mana pun itu, gw tidak akan lagi merasa muak jiwa raga.
Sebaliknya, gw akan berucap dengan rendah hati: Indonesia jin no watashi ni gambaru no seishin to imi wo oshietekudasatte, kokoro kara kansha itashimasu. Nihon jin no minasan no yoo ni, gambaru seishin wo mi ni tsukeraremasu yoo ni, hibi gambatteikitai to omoimasu. (Saya ucapkan terima kasih dari dasar hati saya karena telah mengajarkan arti dan mental gambaru bagi saya, seorang Indonesia. Saya akan berjuang tiap hari, agar mental gambaru merasuk dalam diri saya, seperti kalian semuanya, orang-orang Jepang).
Say YES to GAMBARU!
kenapa aku suka hampir mati dengan dorama jepang
aku suka hampir mati dengan dorama jepang.
aku suka ceritanya, aku suka nontonnya, aku hampir hafal nama-nama artisnya, aku suka donlot video yang ada artis jepangnya, bertukar file film dengan teman-teman, aku suka mendengarkan soundtracknya, donlot soundtracknya, hingga mempengaruhi orang untuk ikut menonton dorama jepang juga.
alasannya karena sebagian besar dorama jepang itu mendidik. berbeda dengan sinetron indonesia maupun drama korea.
berikut beberapa judul dorama jepang yang aku rekomendasikan beserta alasan singkatnya, diurutkan berdasarkan abjad:
1 liter of tears; belajar kedokteran masalah penyakit langka dan yang utama belajar betapa beratnya perjuangan untuk ikhlas menerima kenyataan perubahan hidup. dari bisa melakukan banyak hal sampai tubuh lumpuh. juga sekalian belajar tetep nulis diary apapun yang terjadi. karena meskipun sekarang kita belum tahu apa manfaat tulisan kita suatu saat pasti ada gunanya buat orang lain tanpa kita sadari.
bloody monday atau biasanya sering aku sebut burradi mandei; bisa belajar teknologi IT di jepang yang udah oke banget. yang kondisinya internetan bisa dimana aja kapan aja dan cepetnya ga nanggung-nanggung. juga belajar tentang kepolisian jepang, juga intelejennya, juga nuklirnya. tapi soundtracknya bikin depresi, gatau kenapa.
buzzer beat; disini belajar dunia basket jepang, juga dunia musik. yang paling utama adalah, kita ndak boleh nyerah sama mimpi kita. apapun yang terjadi.
code blue; ini belajar kedokteran bagian emergency, bagaimana beratnya jadi dokter emergency yang harus memutuskan dengan bijaksana apa tindakan yang harus dilakukan pada pasien. paling keren itu sistem doctor heli, yang nganter dokter ke tempat kejadian langsung dengan cepat. abis liat film ini sedih banget karena kedokteran di indonesia jauh banget ketinggalan dari jepang, masih banyak yang harus dikejar. juga bikin aku sadar kalo nyawa manusia di indonesia hampir ga dihargai, beda banget sama jepang. bagus banget dah.
door to door; ini cerita tentang seorang yang kerkebutuhan khusus karena sakit yang dideritanya, tapi ndak pernah nyerah buat berkarya, ini film dari kisah nyata, dia jadi sales buat produk tertentu yang dateng dari rumah ke rumah, awalnya ditolak mentah-mentah karena kondisi fisiknya yang menyedihkan, tapi dia berusaha semaksimal mungkin, jualan gitu pake hati, jadinya laku dan jadi pemegang rekor salesman dengan penjualan terbanyak di amerika (kisah aslinya orang amerika).
dragon zakura; ini film inspiratif banget buat pendidikan. meskipun kontroversial, sistem pendidikan jepang cram school (sampe nginep-nginep segala), kebukti efektif. ini ngerubah mindset pelajar luar biasa nakal dan bodoh jadi mau belajar dan berjuang buat masa depannya dengan nantangin mereka masuk todai (tokyo daigaku = tokyo university) yang jauh banget dari mimpi mereka. luar biasalah, apalagi kalau ada pelajar indonesia yang ngelakuin cara belajar segila dan sekeren itu. mungkin film ini bisa jadi solusi jangka pendek buat menyelesaikan permasalahan pendidikan indonesia.
gokusen; hampir sama dengan dragon zakura. film ini tentang pendidikan. tapi ndak matok target yang tinggi misalnya masuk todai, sukup dengan jadi manusia yang baik aja dan ga jadi sampah udah jadi tujuan mulia guru yang inspiratif ini. aku nonton film ini sambil berharap mudah-mudahan ada guru begini hebat di indonesia.
great teacher orizuka; ini temanya pendidikan juga. keren lah pendidikan di jepang. sama anak-anak berandalan dan masa depan ndak jelas aja masih dipedulikan dengan adanya guru-guru keren model begini.
marathon; hampir sama dengan door to door, pemainnya sama, mungkin juga produsernya sama, ini menceritakan tentang anak autis yang bisa menang lomba lari marathon. belajar banyak tentang autisme juga jalan terbaik menghadapinya. kekuatan dan dukungan orang-orang sekitar memang dibutuhkan banget kalau ada anak yang autis dalam keluarga. jangan pernah malu sama keadaan anak sendiri.
my girl; ini ceritain hubungan antara ayah dengan anak perempuannya. juga pendidikan usia dini di jepang, juga dunia fotografi. yang bikin terharu itu kedewasaan juga kepekaan anak-anak.
nobuta wo produce; ini cerita tentang persahabatan. sabahat banget padahal awalnya gamau ngaku sahabat. ini tentang pride (gengsi) juga persahabatan.
proposal daisakusen; ini film memang tentang cinta, yang bisa jadi salah satu sumber pembelajaran besar bagii umat manusia dalam hidupnya. tapi yang paling utama dan yang paling aku dari film ini adalah aku ndak boleh menyesal dengan hidupku. aku akan lari untuk ngedapetin apa yang paling aku inginkan. keren banget. aku rekomendasiin film ini buat temen-temenku yang mengalah dan menjadikan cinta ndak harus memiliki sebagai alasan kekalahannya.
sunao ni narenakute; belajar tenatng arti persahabatan, juga efek twitter, terus kebohongan orang-orang dengan orang lain, pengorbanan, juga tentang fotografi.
tokyo dogs; ini film tentang kepolisian jepang yang berusaha ngebongkar kedok bandar narkoba. sebenernya keren karena shun ogurinya keren sih, hehe. tapi paling ndak, ya kita jadi tahu gimana cara kerja polisi jepang. mungkin sama sih kayak polisi di indonesia karena aku ndak tahu banyak tentang kepolisian indonesia, tapi kan di sinetron indonesia polisi yang diliatin itu luarnya aja dan kita ndak bisa belajar apapun dari kemunculan polisi di sinetron.
yoiko no mikata; ini film jepang tentang taman kanak-kanak, seru banget pendidikan anak-anak di jepang, bikin pinter, menginspirasi, dan menghargai tiap karakter anak-anaknya. film ini bikin aku beneran pengen nyekolahin anak-anakku di jepang.
aku suka ceritanya, aku suka nontonnya, aku hampir hafal nama-nama artisnya, aku suka donlot video yang ada artis jepangnya, bertukar file film dengan teman-teman, aku suka mendengarkan soundtracknya, donlot soundtracknya, hingga mempengaruhi orang untuk ikut menonton dorama jepang juga.
alasannya karena sebagian besar dorama jepang itu mendidik. berbeda dengan sinetron indonesia maupun drama korea.
berikut beberapa judul dorama jepang yang aku rekomendasikan beserta alasan singkatnya, diurutkan berdasarkan abjad:
1 liter of tears; belajar kedokteran masalah penyakit langka dan yang utama belajar betapa beratnya perjuangan untuk ikhlas menerima kenyataan perubahan hidup. dari bisa melakukan banyak hal sampai tubuh lumpuh. juga sekalian belajar tetep nulis diary apapun yang terjadi. karena meskipun sekarang kita belum tahu apa manfaat tulisan kita suatu saat pasti ada gunanya buat orang lain tanpa kita sadari.
bloody monday atau biasanya sering aku sebut burradi mandei; bisa belajar teknologi IT di jepang yang udah oke banget. yang kondisinya internetan bisa dimana aja kapan aja dan cepetnya ga nanggung-nanggung. juga belajar tentang kepolisian jepang, juga intelejennya, juga nuklirnya. tapi soundtracknya bikin depresi, gatau kenapa.
buzzer beat; disini belajar dunia basket jepang, juga dunia musik. yang paling utama adalah, kita ndak boleh nyerah sama mimpi kita. apapun yang terjadi.
code blue; ini belajar kedokteran bagian emergency, bagaimana beratnya jadi dokter emergency yang harus memutuskan dengan bijaksana apa tindakan yang harus dilakukan pada pasien. paling keren itu sistem doctor heli, yang nganter dokter ke tempat kejadian langsung dengan cepat. abis liat film ini sedih banget karena kedokteran di indonesia jauh banget ketinggalan dari jepang, masih banyak yang harus dikejar. juga bikin aku sadar kalo nyawa manusia di indonesia hampir ga dihargai, beda banget sama jepang. bagus banget dah.
door to door; ini cerita tentang seorang yang kerkebutuhan khusus karena sakit yang dideritanya, tapi ndak pernah nyerah buat berkarya, ini film dari kisah nyata, dia jadi sales buat produk tertentu yang dateng dari rumah ke rumah, awalnya ditolak mentah-mentah karena kondisi fisiknya yang menyedihkan, tapi dia berusaha semaksimal mungkin, jualan gitu pake hati, jadinya laku dan jadi pemegang rekor salesman dengan penjualan terbanyak di amerika (kisah aslinya orang amerika).
dragon zakura; ini film inspiratif banget buat pendidikan. meskipun kontroversial, sistem pendidikan jepang cram school (sampe nginep-nginep segala), kebukti efektif. ini ngerubah mindset pelajar luar biasa nakal dan bodoh jadi mau belajar dan berjuang buat masa depannya dengan nantangin mereka masuk todai (tokyo daigaku = tokyo university) yang jauh banget dari mimpi mereka. luar biasalah, apalagi kalau ada pelajar indonesia yang ngelakuin cara belajar segila dan sekeren itu. mungkin film ini bisa jadi solusi jangka pendek buat menyelesaikan permasalahan pendidikan indonesia.
gokusen; hampir sama dengan dragon zakura. film ini tentang pendidikan. tapi ndak matok target yang tinggi misalnya masuk todai, sukup dengan jadi manusia yang baik aja dan ga jadi sampah udah jadi tujuan mulia guru yang inspiratif ini. aku nonton film ini sambil berharap mudah-mudahan ada guru begini hebat di indonesia.
great teacher orizuka; ini temanya pendidikan juga. keren lah pendidikan di jepang. sama anak-anak berandalan dan masa depan ndak jelas aja masih dipedulikan dengan adanya guru-guru keren model begini.
marathon; hampir sama dengan door to door, pemainnya sama, mungkin juga produsernya sama, ini menceritakan tentang anak autis yang bisa menang lomba lari marathon. belajar banyak tentang autisme juga jalan terbaik menghadapinya. kekuatan dan dukungan orang-orang sekitar memang dibutuhkan banget kalau ada anak yang autis dalam keluarga. jangan pernah malu sama keadaan anak sendiri.
my girl; ini ceritain hubungan antara ayah dengan anak perempuannya. juga pendidikan usia dini di jepang, juga dunia fotografi. yang bikin terharu itu kedewasaan juga kepekaan anak-anak.
nobuta wo produce; ini cerita tentang persahabatan. sabahat banget padahal awalnya gamau ngaku sahabat. ini tentang pride (gengsi) juga persahabatan.
proposal daisakusen; ini film memang tentang cinta, yang bisa jadi salah satu sumber pembelajaran besar bagii umat manusia dalam hidupnya. tapi yang paling utama dan yang paling aku dari film ini adalah aku ndak boleh menyesal dengan hidupku. aku akan lari untuk ngedapetin apa yang paling aku inginkan. keren banget. aku rekomendasiin film ini buat temen-temenku yang mengalah dan menjadikan cinta ndak harus memiliki sebagai alasan kekalahannya.
sunao ni narenakute; belajar tenatng arti persahabatan, juga efek twitter, terus kebohongan orang-orang dengan orang lain, pengorbanan, juga tentang fotografi.
tokyo dogs; ini film tentang kepolisian jepang yang berusaha ngebongkar kedok bandar narkoba. sebenernya keren karena shun ogurinya keren sih, hehe. tapi paling ndak, ya kita jadi tahu gimana cara kerja polisi jepang. mungkin sama sih kayak polisi di indonesia karena aku ndak tahu banyak tentang kepolisian indonesia, tapi kan di sinetron indonesia polisi yang diliatin itu luarnya aja dan kita ndak bisa belajar apapun dari kemunculan polisi di sinetron.
yoiko no mikata; ini film jepang tentang taman kanak-kanak, seru banget pendidikan anak-anak di jepang, bikin pinter, menginspirasi, dan menghargai tiap karakter anak-anaknya. film ini bikin aku beneran pengen nyekolahin anak-anakku di jepang.
my great adventure indonesia
day 2 - sumatra
day 5 - way kambas
day 12 - rinjani, lombok
day 19 - raja ampat, papua
day 23 - kuta reef, bali
day 29 - krakatau
bisa jadi contoh itinerary,
day 5 - way kambas
day 12 - rinjani, lombok
day 19 - raja ampat, papua
day 23 - kuta reef, bali
day 29 - krakatau
bisa jadi contoh itinerary,
life is an adventure
I want to live my life to the absolute fullest
To open my eyes to be all I can be
To travel roads not taken, to meet faces unknown
To feel the wind, to touch the stars
I promise to discover myself
To stand tall with greatness
To chase down and catch every dream
LIFE IS AN ADVENTURE
bom buku part#1: target
aku ndak ada hubungan apa-apa sama bom buku, jelas.
tapi makin lama aku makin kaget dengan perkembangan target pelakunya.
target pertama: ulil abshar abdalla.
aku dari dulu tahu dia dedengkot Jaringan Islam Liberal. pemikiran-pemikirannya ndak sesuai sama kepalaku. orangnya sangat pinter: pinter ngomong juga pinter mempengaruhi. karena aku tahu kekuatannya dan keburukannya itu, aku jauh-jauh dari dia. dari apapun: buku-bukunya juga tulisan-tulisannya. aku sih memang ndak suka sama dia.
target kedua: ahmad dhani.
orangnya kelihatan arogan dan sepertinya merasa semua orang bisa tunduk dihadapannya. aku juga pernah baca kalau dia memang ada keturunan yahudi. ibunya apa siapanya gitu. aku juga memang ndak suka sama dia.
target ketiga: ahmadiyah.
aku ndak update masalah ahmadiyah. tapi setahuku memang pemahaman mereka mengenai siapa nabi dan rasul terakhir itu berbeda dengan ajaran islam yang sebenarnya. kalau MUI memutuskan mereka bukan islam ya mungkin memang begitu jalan tengahnya. daripada melukai hati orang muslim mending terang-terangan buka agama baru. tapi aku ndak sebegitunya beda-bedain mana mesjid ahmadiyah mana yang bukan, soalnya aku memang ndak begitu update masalah ahmadiyah.
aku bingung sendiri.
kenapa target-target bom buku itu kebanyakan memang pihak-pihak yang aku tidak suka? apa yang telah aku lakukan?
apakah aku pemilik indra ketujuh ketika aku tidak suka dengan sesuatu maka hancurlah dia. aku tidak begitu.
apakah aku pernah berbicara pada orang lain mengenai ulil abshar abdalla, ahmad dhani, maupun ahmadiyah dan orang lain itu sebegitu terpengaruhnya hingga kebablasan dan dikuasai dendam sehingga mengirimkan bom kepada mereka? tapi sepertinya suaraku tidak sehebat itu.
lantas apa hubunganku dengan mereka; sang peneror itu?
19 April 2011
18 April 2011
Samuel Johnson (1709-1784)
sebagian besar waktu seorang penulis dihabiskan untuk membaca agar bisa menulis; dia perlu membuka halaman separuh isi perpustakaan untuk menciptakan sebuah buku.
bagaimana caranya mengalahkan mahasiswa harvard?
mudah.
kalau kamu mempelajari literatur-literatur dari penulis hebat dunia yang juga dipelajari mahasiswa Harvard, kamu bisa sama pintarnya dengan mereka.
kalau itu ditambah dengan kamu belajar untuk masa depan bangsamu yang hebat dan demi cinta orangtuamu yang besar, kamu bisa mengalahkan mereka.
imperiumindonesia.blogspot.com
kalau kamu mempelajari literatur-literatur dari penulis hebat dunia yang juga dipelajari mahasiswa Harvard, kamu bisa sama pintarnya dengan mereka.
kalau itu ditambah dengan kamu belajar untuk masa depan bangsamu yang hebat dan demi cinta orangtuamu yang besar, kamu bisa mengalahkan mereka.
imperiumindonesia.blogspot.com
pramoedya ananta toer
orang boleh pandai setinggi langit,
tapi selama ia tidak menulis,
ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
tapi selama ia tidak menulis,
ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
mark twain
twenty years from now you will be more disappointed by the things you didn't do than by the ones you did.
so throw off the bowlines.
sail away from the safe harbour.
catch the trade winds in your sails.
explore. dream. discover.
so throw off the bowlines.
sail away from the safe harbour.
catch the trade winds in your sails.
explore. dream. discover.
17 April 2011
amnesia traumatik
belakangan aku bertemu dengan banyak teman masa kecilku yang bertanya banyak tentang kejadian-kejadian dulu. dengan luar biasanya, aku tidak ingat apa-apa. dengan luar biasanya pula, mereka ingat banyak hal. aku meminta maaf beberapa kali karena melupakan banyak hal penting bagi mereka di masa lalu.
kejadian itu membuatku mulai berpikir, kenapa bisa begitu banyak hal yang aku lupakan dari masa kecilku. dan ternyata:
bagiku, masa kecilku sangat buruk.
hubunganku dengan keluargaku saat aku masih kecil, sikapku yang buruk kepada orang lain, hingga pengalaman-pengalaman buruk yang terjadi di hidupku membuatku (tadinya) membenci semua hal.
sekarang aku memang sudah berubah. tidak lagi membenci semua hal. orang-orang yang bersalah padaku sudah kumaafkan. orang-orang yang kuhindari selama ini sudah kutemui. dan kejadian-kejadian buruk yang terjadi pada hidupku dulu sudah kuambil pelajaran.
tapi tetap saja. meskipun dendam telah padam, meskipun aku telah semaksimal mungkin memperbaiki kesalahan-kesalahan masa laluku, dan meskipun aku telah mewaspadai kejadian-kejadian buruk agar tak terulang lagi, masa laluku tetaplah buruk, dan aku tidak bisa mengubah masa laluku.
hal yang paling positif yang bisa aku lakukan terhadap masa laluku adalah dengan melupakannya. melupakan hal buruk yang tidak bisa lagi diperbaiki adalah jalan terbaik untuk tidak terjebak di kesalahan masa lalu dan tidak bisa memulai hidup baru.
beginilah aku dengan hidup baruku: hidup melupakan masa laluku.
aku memang meminta maaf pada teman-temanku ketika melupakan apa yang penting dalam masa lalu di hidup mereka. tapi aku tidak menyesal melupakan masa laluku sendiri karena itu memang yang terbaik bagiku.
kejadian itu membuatku mulai berpikir, kenapa bisa begitu banyak hal yang aku lupakan dari masa kecilku. dan ternyata:
bagiku, masa kecilku sangat buruk.
hubunganku dengan keluargaku saat aku masih kecil, sikapku yang buruk kepada orang lain, hingga pengalaman-pengalaman buruk yang terjadi di hidupku membuatku (tadinya) membenci semua hal.
sekarang aku memang sudah berubah. tidak lagi membenci semua hal. orang-orang yang bersalah padaku sudah kumaafkan. orang-orang yang kuhindari selama ini sudah kutemui. dan kejadian-kejadian buruk yang terjadi pada hidupku dulu sudah kuambil pelajaran.
tapi tetap saja. meskipun dendam telah padam, meskipun aku telah semaksimal mungkin memperbaiki kesalahan-kesalahan masa laluku, dan meskipun aku telah mewaspadai kejadian-kejadian buruk agar tak terulang lagi, masa laluku tetaplah buruk, dan aku tidak bisa mengubah masa laluku.
hal yang paling positif yang bisa aku lakukan terhadap masa laluku adalah dengan melupakannya. melupakan hal buruk yang tidak bisa lagi diperbaiki adalah jalan terbaik untuk tidak terjebak di kesalahan masa lalu dan tidak bisa memulai hidup baru.
beginilah aku dengan hidup baruku: hidup melupakan masa laluku.
aku memang meminta maaf pada teman-temanku ketika melupakan apa yang penting dalam masa lalu di hidup mereka. tapi aku tidak menyesal melupakan masa laluku sendiri karena itu memang yang terbaik bagiku.
The Namesake - Jhumpa Lahiri
you are still young.
free.. do yourself a favor.
before it's too late, without thinking too much about it first, pack a pillow and a blanket and see as much of the world as you can.
you will not regret it.
one day it will be too late.
free.. do yourself a favor.
before it's too late, without thinking too much about it first, pack a pillow and a blanket and see as much of the world as you can.
you will not regret it.
one day it will be too late.
my first week of work
malam sebelum besoknya berangkat untuk pertama kali kerja aku gundah luar biasa. susah tidur, ndak enak makan, ndak enak diajak ngobrol, ndak enak dicurhatin temen, dan ndak enak ditanya apapun oleh siapapun. tapi aku menulis (pada akhirnya).
hari pertama kerja aku bangun dua jam lebih cepat dari biasa, mandi dua belas jam lebih cepat dari biasanya, tapi tetap tidak sarapan seperti biasa. sampai kantor tepat waktu dan menunggu penanggung jawab di sana lama sekali. membanding-bandingkan diri dengan yang teman-teman yang lain sehingga merasa depresi. selalu melihat jam tangan dengan berharap sesegera mungkin waktu istirahat juga waktu pulang datang. jam istirahat yang satu jam itu cepat sekali rasanya. aku kembali depresi karena tidak bisa apa-apa.
tapi sesuatu terjadi, ditengah kesibukan kantor hari itu, aku diminta tolong membuatkan tampilan presentasi dengan buru-buru. karena gugup, aku tidak memberikan performa yang luar biasa, biasa saja hasilnya, tapi aku menampilkan kesungguhanku bekerja. aku dianggap ada, aku merasa berguna, dan aku bahagia akhir hari itu.
hari kedua dan seterusnya sampai sekarang, aku memang masih harus belajar banyak tentang ketrampilan bekerja di bidangku, tapi aku punya kemauan dan kesungguhan, yang meskipun aku belum bisa banyak hal, aku memiliki kepercayaan diri untuk belajar lebih banyak. sampai hari ini aku sangat menikmati pekerjaanku.
tomorrow is my first day of work
besok itu aku mulai kerja pertama kalinya, jam 8 pagi sampai jam 3 sore setiap senin sampai jumat.
selama ini aku kerja ndak pakai waktu: survey lokasi kapan aja, gambar dan desain juga kapan aja juga bisa, kerja atau tidur, semuanya terserahku.
tapi besok, pertama kalinya aku kerja kantor: terikat jadwal, peraturan, dan tanggungjawab.
bagus atau tidakkah kerja kantoran ini buatku? ini tergantung bagaimana sikapku terhadapnya.
apakah aku membenci jadwal seperti ini? apakah aku tidak bisa kompromi dengan bangun pagi?
ataukah aku menganggap ini sesuatu yang baru? apakah ini kesempatan untuk belajar lebih banyak? apa ini sarana memperbaiki keburukan diriku?
kerja kantoran, malam ini, aku sadari sebagai proses pendewasaan diri. aku yang dulu, sama seperti beberapa teman-temanku yang lain, menolak untuk kerja kantoran, karena dengan kerja di kantor, pikiran-pikiran idealis akan terbelenggu oleh peraturan, jadwal, senioritas kantor, hingga tanggungjawab.
tapi sekarang, menurutku tidak. pikiran kita lah yang membatasi terbelenggunya idealisme. aku yang dulu pengecut, tidak berani mengambil tanggung jawab pekerjaan, juga tanggung jawab untuk selalu idealis kapan saja meskipun sibuk. aku yang dulu terlalu pengecut untuk tahu apa yang salah dari diriku. merasa diri selalu benar, sehingga tidak benar-benar berani mencoba banyak hal.
mulai besok, aku akan kerja kantor. meskipun hanya selama dua bulan, aku bertekad akan belajar banyak dari sana.
muda berani dan berbahaya
selama ini aku kerja ndak pakai waktu: survey lokasi kapan aja, gambar dan desain juga kapan aja juga bisa, kerja atau tidur, semuanya terserahku.
tapi besok, pertama kalinya aku kerja kantor: terikat jadwal, peraturan, dan tanggungjawab.
bagus atau tidakkah kerja kantoran ini buatku? ini tergantung bagaimana sikapku terhadapnya.
apakah aku membenci jadwal seperti ini? apakah aku tidak bisa kompromi dengan bangun pagi?
ataukah aku menganggap ini sesuatu yang baru? apakah ini kesempatan untuk belajar lebih banyak? apa ini sarana memperbaiki keburukan diriku?
kerja kantoran, malam ini, aku sadari sebagai proses pendewasaan diri. aku yang dulu, sama seperti beberapa teman-temanku yang lain, menolak untuk kerja kantoran, karena dengan kerja di kantor, pikiran-pikiran idealis akan terbelenggu oleh peraturan, jadwal, senioritas kantor, hingga tanggungjawab.
tapi sekarang, menurutku tidak. pikiran kita lah yang membatasi terbelenggunya idealisme. aku yang dulu pengecut, tidak berani mengambil tanggung jawab pekerjaan, juga tanggung jawab untuk selalu idealis kapan saja meskipun sibuk. aku yang dulu terlalu pengecut untuk tahu apa yang salah dari diriku. merasa diri selalu benar, sehingga tidak benar-benar berani mencoba banyak hal.
mulai besok, aku akan kerja kantor. meskipun hanya selama dua bulan, aku bertekad akan belajar banyak dari sana.
muda berani dan berbahaya
Langganan:
Postingan (Atom)