07 Mei 2012

Manusia - Sebuah Surat

Kepada Kakakku Sayang,
Selamat malam Kak.

Kak,
Kakak tahu kan, belakangan Adik sering bertanya-tanya pada orang-orang; Apakah kamu manusia? Apakah mereka manusia?

Orang-orang yang Adik tanyakan adalah orang-orang yang tega membunuh orang lain dengan sadar, orang-orang yang memerkosa anak mereka sendiri, orang-orang yang membunuh ayah ibu mereka sendiri, orang-orang yang membuat orang lain kelaparan dan menderita. Mereka itu orang-orang yang tidak Adik anggap manusia karena mereka tidak punya perikemanusiaan dan tindakan yang mereka lakukan tidak manusiawi.

Tapi Kak,
Apa itu sebenarnya manusiawi?
Apa itu perikemanusiaan?
Siapa itu manusia?

Apakah manusia itu hewan yang berjalan tegak dengan dua tungkainya? Itu kan definisi manusia menurut ahli biologi untuk membedakan kita dengan orang utan? Lalu apa itu manusiawi? Orang utan tidak pernah membunuh orang tuanya sendiri, tidak memerkosa anak-anak mereka sendiri, atau membunuh satu sama lain dalam spesies yang sama. Hanya manusia-lah yang melakukannya, Kak!

Lantas apa itu manusiawi?

Tadinya aku merasa aneh dengan jaman ini, Kak. Zaman saat manusia sudah bukan lagi menjadi manusia menurutku. Mereka telah berubah menjadi setan. Mereka memerkosa anak sendiri, membunuh bayi-bayi seperti membunuh tikus, membunuh orangtua sendiri. Sebutkan saja kejahatan apapun, pasti pernah dilakukan manusia jaman ini.

Tapi aku berpikir lagi, Kakakku sayang.

Apa bedanya jaman ketika kita hidup sekarang dengan saat Perang Dunia II, saat NAZI membunuh jutaan nyawa hanya untuk menguasai dunia? Apa bedanya jaman sekarang dengan saat Penjajahan Jepang, saat tidak ada satu perempuan pun yang luput dari pemerkosaan bergilir? Bagaimana juga saat Penjajahan Belanda memberlakukan kerja dan tanam paksa sehingga banyak rakyat yang mati sengsara, apa bedanya dengan sekarang? Dulu lagi Bangsa Eropa melakukan perbudakan kepada Bangsa Afrika, menjual manusia seperti menjual kentang, apa bedanya dengan sekarang, manusia dijual untuk devisa yang katanya buat negara? Ke belakang lagi sebelum Rasulullah hadir, saat jaman Jahilliyah Bangsa Arab membunuh anak-anak perempuannya hanya karena malu, apa bedanya dengan sekarang? Yesus yang dimuliakan Kaum Nasrani pun dibunuh oleh Roma, ummatnya sendiri, Kak! Sebelumnya lagi ada Firaun yang mengaku tuhan dan memerintahkan negrinya untuk membunuh semua bayi laki-laki karena merasa kekuasaannya terancam, apa bedanya dengan sekarang saat bayi-bayi yang masih di dalam kandungan pun dibunuh oleh ibu dan ayahnya? Jauh lagi ke belakang, anak Nabi Adam, Habil dibunuh oleh Qabil, saudara kandungnya sendiri Kak, dan itu hanya karena wanita. Apa bedanya dengan sekarang?

Dari dulu begitulah manusia, Kak.

Maka tidak pernah ada peri-kemanusiaan. Maka tidak ada manusiawi. Kalaupun ada, peri-kemanusiaan dan manusiawi merujuk kepada tindakan bejat yang selalu dilakukan manusia, sejak dulu. Yaitu menyakiti manusia yang lain.

Justru ketika Adik atau Kakak menolak menyakiti manusia yang lain, kemanusiaan kita lah yang sebenarnya patut dipertanyakan.

Mungkin kita berdua malaikat.

2 komentar:

  1. hmm mungkin..“Di negeri yang malang, seseorang yang memilih menjadi manusia akan tampak seperti malaikat” ― Goenawan Mohamad

    BalasHapus

tulis saja apa yang kau pikirkan