04 Oktober 2011

rejeki ndak akan kemana

sore itu aku ingin makan di salah satu warung favoritku, namun setelah kesana, warung itu belum buka, masih setengah jam lagi hingga buka. akhirnya aku harus mengubur keinginanku makan disana, dan menelan kembali air liur saat aku bersepeda sambil membayangkan makanannya.
aku mengayuh sepedaku lebih jauh, dan memutuskan berhenti di salah satu angkringan untuk sekedar membeli minum. tapi tidak ada siapa-siapa disana. lalu ada tetangga yang membantuku mencari pemilik angkringan. ternyata pemiliknya adalah pemilik warung yang kutuju tadi.
aku mengatakan bahwa tujuanku sebenarnya adalah warung nasinya, dan si pemilik mempersilahkan aku kembali ke warung utamanya, dan menunggu warung buka di rumahnya.

kalau memang Allah memberikan rejeki pada si pemilik warung itu melalui diriku, kemanapun aku berhenti, akhirnya pun rejeki akan kembali pada pemilik yang sebenarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tulis saja apa yang kau pikirkan