aku sedang berpikir untuk membuat cerita detektif dengan setting keadaan indonesia sekarang. kasus-kasusnya berkisar berupa pembunuhan, kehilangan, kerusuhan, dan banyak sekali kejadian kejahatan kriminal di indonesia yang bisa jadi sumber inspirasi ceritaku.
aku ambil contoh kasus pembunuhan yang banyak sekali terjadi di indonesia; anak membunuh orangtuanya, orangtua membunuh anaknya sendiri, pembunuhan karena dendam dalam dunia premanisme, pembunuhan karena kecemburuan dalam dunia pelacuran waria, pembunuhan karena harta warisan, pembunuhan oleh debt-collector kepada penghutang, pembunuhan aktivis hukum di dalam pesawat terbang, hingga pembunuhan orang yang baru selesai main golf oleh dua orang pengendara sepeda motor.
ketika ceritaku semakin berkembang, aku mulai sadar ada satu hal yang membuat karakter detektif maupun ceritaku menjadi sulit. terutama untuk dua kasus terakhir yang aku sebutkan diatas. tahu apa yang membuatnya menjadi sulit?
penegakan hukum.
kasus-kasus yang aku sebutkan lainnya sangat mudah, karena pelaku-pelakunya adalah masyarakat biasa yang alih-alih disembunyikan identitasnya, ia malah diumumkan ke masyarakat dan masyarakat melakukan penegakan hukum sendiri; pengeroyokan massal.
namun dua kasus terakhir menjadi sangat sulit. karena meskipun karakter detektifku sudah menemukan siapa pelaku pembunuhan sebenarnya, justru karakterku yang hampir mati kalau mencoba mengumumkan pelakunya ke publik. kasus-kasus kriminal skala nasional melibatkan orang-orang penting skala nasional, berpengaruh skala nasional, dan pembungkaman skala nasional. tindakan karakterku menjadi sia-sia, karena kalaupun dia mengungkapkan siapa pelaku sebenarnya dari pembunuhan itu, pelaku tidak akan diadili karena seluruh hukum bisa dimanipulasi oleh orang-orang yang berkepentingan, dan pada akhirnyapun tidak ada bedanya kebenaran diungkap atau tidak.
ketika tidak ada jaminan penegakan hukum, apa gunanya aku menulis tentang pengungkapan kebenaran di indonesia? mungkin lebih baik settingnya pindah ke negara lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tulis saja apa yang kau pikirkan